Kabut Asap di Jambi Makin Pekat, Jarak Pandang Terbatas
- VIVAnews / Syarifuddin Nasution (Jambi)
VIVA – Kabut asap di Jambi semakin meningkat akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah Kabupaten. Informasi dihimpun VIVAnews, kabut asap ini membuat ribuan warga resah lantaran udara tidak sehat, begitu juga jarak pandang jalan berkabut dan mata pedih.
Seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Kabut asap sangat tebal dan jalan nyaris tidak kelihatan. Salah satu warga kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Arpa membenarkan kabut asap semakin tebal dan sampai saat ini malah asap semakin meningkat.
"Akibat kabut asap, sampai jarak pandang saat berkendara kurang jelas," ujar Arpa di lokasi, Senin, 16 September 2019.
Begitu juga Al, warga Kecamatan Nipah Panjang, menyebutkan untuk korban ISPA belum ada, namun warga mulai mengeluh karena tingkat udara tidak sehat. Camat Kuala Jambi, Taufiq Kurniawan mengatakan korban jiwa karena kabut asap belum ada.
Seperti diketahui, bayi berusia empat bulan di Banyuasin, Sumatera Selatan meninggal dunia akibat infeksi saluran pernapasan Akut atau ISPA.
Diduga kuat, ISPA yang diidap buah hati Nadirun dan Ita Septiana ini disebabkan kabut asap yang kian pekat, akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan.
Bayi yang bernama Elsa Fitaloka mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Ar-Rasyid Palembang pada Minggu petang, 15 September 2019, sekitar pukul 18.35 WIB. Dia dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami sesak napas.