Ketua KPK Agus Rahardjo Minta Anak Buahnya Legawa Terima Firli Cs
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo meminta semua jajaran di lembaga antirasuah untuk menerima pimpinan baru periode 2019-2023. Pimpinan KPK jilid V ini nanti dipimpin Irjen Firli Bahuri.
"Apabila nanti pimpinan yang baru sudah disahkan dalam paripurna DPR, sudah tidak ada alasan lagi untuk kita menolak. Jadi itu harus jadi pedoman kita," kata Agus di gedung KPK, Jakarta, Senin 16 September 2019.
Agus juga meminta para pegawai KPK bisa bekerja sama dengan lima pimpinan yang baru. Hal ini penting untuk menentukan arah KPK lima tahun ke depan.
"Tolong partisipasi anda nanti semua dalam menyusun renstra (rencana strategis) dan juga penyesuaian-penyesuaian roadmap apabila diperlukan," ujarnya.
Selain itu, Agus mengingatkan KPK masih akan menghadapi isu revisi Undang Undang Nomor 30 Tahun 2012 tentang KPK. Ia meminta jajaran di KPK agar tetap solid.
"Hari ini kita akan masih menghadapi isu mengenai revisi UU KPK. Jadi, terus terang keberatan yang kita sampaikan berkali-kali bukan sebetulnya bukan karena revisi atau tidak revisi, tetapi sebetulnya kita sendiri menyadari kalau kita ditanya UU itu sendiri mengandung pelemahan," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, mengatakan, siang ini sidang paripurna siap mengesahkan lima calon pimpinan (capim) KPK jilid V periode 2019-2023. Lima capim ini sudah lolos uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR.
"Lima capim itu nanti jam 1 akan disahkan dalam paripurna yang sudah dijadwalkan tadi lewat rapat Bamus bersama beberapa jadwal paripurna undang-undang," kata Fahri di kompleks parlemen, Jakarta, Senin 16 September 2019.
Ia meminta agar tak mempersoalkan lagi capim KPK terpilih. Sebab, KPK juga pernah dipimpin Taufiqurrahman Ruki yang berlatar kepolisian.
Adapun lima pimpinan KPK yang terpilih dalam fit and proper test yaitu Nawawi Pomolango (hakim di Pengadilan Tinggi Denpasar, Bali), Lili Pintauli Siregar (advokat), Nurul Ghufron (dosen, akademisi), Alexander Marwata (komisioner KPK petahana), dan Irjen Firli Bahuri (kepala Polda Sumatera Selatan).