Polisi Curigai Aliran Dana Besar Masuk ke Rekening Veronica Koman

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Markas Polda Jatim, Surabaya.
Sumber :
  • Nur Faishal/SURABAYA/VIVA

VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur menemukan aliaran dana dengan jumlah besar masuk ke salah satu dari enam rekening Veronica Koman, tersangka penyebaran informasi hoaks dan provokatif dalam rentetan kerusuhan Papua. Polisi masih mendalami dari mana sumber dana itu dan dipakai untuk apa.

Kronologi Gugurnya Anggota Polri Briptu Iqbal Anwar Ditembak KKB di Yalimo

Kepala Polda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, mengatakan semula polisi hanya menemukan dua rekening atas nama Veronica Koman Liau. Hasil penelusuran terbaru, Veronica ternyata memiliki enam rekening. “Ada beberapa yang cukup signifikan dari dana yang masuk,” katanya di Markas Polda Jatim di Surabaya pada Jumat, 13 September 2019.

Dana itu masuk dari dalam negeri, namun penyidik masih mendalami dari siapa atau lembaga apa asal dana yang masuk ke salah satu rekening Veronica itu dan dipakai untuk apa. Hal yang pasti, nilai uang yang masuk cukup besar. Lewat rekening yang dicurigai itu pula Veronica menarik uang, di antaranya di Surabaya dan beberapa kali di Papua. “Nilainya sangat besar, bagi seorang mahasiswa kayaknya tidak masuk akal,” ujar Luki.

Oknum TNI AL yang Bunuh Wanita Tanpa Busana di Sorong Diamankan ke Pomal Lantamal

Soal pemeriksaan, Luki mengatakan polisi memberikan waktu kepada Veronica untuk datang ke Polda sampai 18 September 2019. Sejatinya, dia dipanggil untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka pada Jumat ini. “Kalau tetap tidak hadir, maka kami akan mengeluarkan DPO (memasukkan Veronica Koman dalam daftar pencarian orang)."

Penyidik masih menunggu kedatangan tiga saksi yang dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Veronica pada Jumat ini. Mereka, di antaranya, ialah Hendrik Rumaropen dan Abdul Imake Yelipale alias Imapale. “Perlu digarisbawahi, (mereka dipanggil) untuk saksi, tidak ada kaitannya dengan yang lain-lain,” ujar Luki.

Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Kerahkan Unit Reskrim hingga Brimob untuk Tangani Kasus KKB Tembak Warga Yalimo

Veronica disangka menyebarkan informasi palsu dan provokatif dalam rentetan kerusuhan Papua dan Papua Barat pada Agustus 2019 lalu. Selama ini, dia memang dikenal sebagai pendamping aktivis Papua. Selain hadir langsung dalam beberapa kegiatan soal Papua, Veronica juga terpantau aktif melakukan pendampingannya melalui media sosia di Twitter denga akun @VeronicaKoman.

Polisi juga menetapkan dua tersangka lain dalam insiden Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, yakni Tri Susanti alias Susi dan Syamsul Arifin. Susi adalah korlap massa penggeruduk asrama saat kericuhan terjadi pada Jumat-Sabtu, 16-17 Agustus 2019. Dia disangka menyebarkan informasi palsu dan provokatif.

Samsul Arifin adalah aparatur sipil negara yang bertugas di Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya. Saat kejadian di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, dia memantau situasi di lokasi. Namun, Syamsul terpengaruh keadaan dan reaksioner hingga kemudian melontarkan umpatan berbau SARA. Ucapan rasial itulah yang memicu kerusuhan berkelanjutan di Papua dan Papua Barat. (ren)

Polisi saat melakukan evakuasi korban kekerasan KKB di Puncak, Papua

KKB Berulah Lagi, Tembak Anggota Polisi yang Pulang Beli Minyak Tanah di Puncak Jaya

Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Bumiwalo Telenggen, berulah dengan melakukan penembakan, di Kampung Lima-Lima, Distrik Pagaleme, Puncak Jaya. Satu polisi meninggal.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2025