Kabut Asap di Sumbar Makin Tebal, Warga Diimbau Tak Keluar Rumah
- VIVAnews / Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA – Provinsi Sumatera Barat mulai merasakan dampak ‘kiriman’ kabut asap dari beberapa wilayah di antaranya, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Bahkan saat ini, kondisi kualitas udara di Ranah Minang cenderung mengalami penurunan untuk parameter debu PM 10 (partikel debu ukuran 10 mikrometer) dan PM 2,5 (partikel debu ukuran 2,5 mikrometer). Dan itu, masuk dalam kategori sedang dan tidak sehat.
Mengingat kondisi kualitas udara semakin memburuk, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan mengurangi aktivitas di luar ruangan, menyalakan lampu kendaraan, dan mengenakan masker jika harus tetap beraktivitas di luar ruangan dengan durasi yang cukup lama.
"Kualitas udara di Sumbar mengalami penurunan. Makanya hari ini, kita bagikan masker. Pembagian masker ini kita konsentrasikan dulu di Kota Padang. Kita punya stok 6.000 masker dari Dinas Kesehatan. Sisa pembagian hari ini, akan kita drop ke beberapa kabupaten dan kota yang terdampak paparan kabut asap," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Erman Rahman, Jumat 13 September 2019.
Selain kabut asap kiriman provinsi tetangga, menurut Erman, penurunan kualitas udara di Sumatera Barat juga disebabkan oleh adanya kebakaran lahan di beberapa wilayah provinsi itu. Kebakaran itu disinyalir disebabkan oleh adanya aktivitas alih fungsi lahan.
"Juga ada kebakaran lahan di beberapa wilayah. Disebabkan alih fungsi lahan, tapi semua sudah padam. Kemarin sempat kesulitan untuk memadamkan api dikarenakan lokasi yang jauh dan medan ke lokasi juga berat," ujar Erman.
Terpisah, Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer (BPAA) Lapan Agam, Syafrijon menyebutkan, berdasarkan aplikasi Lapan Fire Hotspot, wilayah Sumatera Barat terpantau ada tiga titik api dengan tingkat kepercayaan 55 persen.
Ketiga titik api yang terpantau satelit terra/Modis itu berada di wilayah Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Tepatnya berada di titik koordinat 101.69127655 Bujur dan 0.876418232918 Lintang.
"Pantauan hari ini ada tiga hotspot. Tingkat kepercayaannya hanya 55 persen. Itu artinya, bisa jadi hotspot itu adalah titik api bisa jadi bukan bersumber dari kebakaran. Kalau Sumbar itu banyak mendapatkan kiriman kabut asap," kata Syafrijon.