Massa Bentrok karena Memaksa Bertemu Pimpinan KPK

Logo KPK ditutup kain hitam
Sumber :
  • VIVAnews / Syaefullah

VIVA – Aksi massa yang tergabung dalam Himpunan Aktivis Indonesia serta Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan NKRI sempat bentrok dengan Kepolisian di depan kantor KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 13 September 2019. 

Berdasarkan pantauan di lokasi, aksi itu awalnya berjalan damai, dengan orasi kemudian pembakaran ban. Mereka mendukung agar DPR melakukan revisi UU KPK. Massa juga meminta agar Wakil Ketua Saut Situmorang dan Wadah Pegawai (WP) menarik pernyataannya terkait dengan ada dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Irjen Firli Bahuri. Mengingat, DPR sudah memutuskan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK.

"Saut Situmorang dan Wadah Pegawai KPK harus menarik kembali pernyataan  Firli soal melanggar kode etik berat," kata Koordinator aksi, Asip Irama di depan kantor KPK.

Massa juga memaksa untuk Saut Situmorang dan WP KPK meminta maaf kepada Irjen Firli Bahuri atas pernyataan pelanggaran kode etik yang dinilai mengganggu proses capim KPK. Mereka juga menuntut lembaga antirasuah itu untuk melakukan evaluasi internal ke depannya.

Adapun bentrokan yang terjadi dimulai ketika, massa mencoba masuk ke dalam kantor KPK dengan tujuan untuk bertemu pimpinan KPK dan mencopot kain hitam di lambang atau logo KPK. Namun, upaya massa dihalangi aparat Kepolisian. 

"Kami meminta untuk bertemu dengan Pimpinan KPK dan akan mencopot kain hitam di logo KPK," kata salah seorang orator aksi di atas mobil komando.

Sebelum situasi memanas, perwakilan aparat Kepolisian sempat melakukan negosiasi dengan perwakilan pegawai KPK. Tetapi, pegawai KPK menolak kain hitam dicopot dari logo KPK.

Setelah negosiasi itu, secara tiba-tiba ada satu orang dari massa yang masuk ke halaman kantor KPK dan berhasil mencopot kain hitam tersebut. Bentrokan dimulai dari situ.

KPK Pastikan Alih Status Pegawai Tak Seperti Rekrutmen ASN

Sebab, para polisi dan pegawai KPK ikut mengamankan satu orang pendemo. Massa yang tidak terima dengan hal itu langsung bereaksi. Mengingat, kawannya yang diamankan itu sempat terima jotosan dari oknum aparat dan pegawai. 

Kejadiannya begitu cepat terjadi, massa pun terus bertahan di depan Gedung KPK. Tak berselang lama, massa masih terus berusaha untuk masuk dengan tujuan bertemu pimpinan dan mencopot kain hitam. 

MA Sering Diskon Hukuman Koruptor, KPK: Biar Masyarakat yang Menilai

Namun, upaya itu kembali gagal. Bentrokan kedua kembali terjadi. Kali ini, massa melakukan perlawanan dengan melemparkan batu dan pembatas jalan ke dalam kantor KPK. 

Dalam rangaian bentrokan ini, setidaknya ada dua orang dari pihak massa yang diamankan oleh Kepolisian. Dari internal pegawai KPK pun sempat terpancing emosi dan langsung diamankan ke dalam gedung.

Nawawi: Samar Bedakan Pejuang dan Pecundang di KPK

Belum diketahui, apakah dua orang itu ditahan atau sudah dilepaskan. Saat ini, massa sudah mulai tenang namun masih bertahan di depan Gedung KPK. [mus]

Wakil Ketua KPK Alexander Mawarta.

Bantah Isu Taliban, Pimpinan KPK: Adanya Militan Pemberantas Korupsi

Isu Taliban dinilai sengaja dihembuskan untuk menyerang citra KPK. Isu lama yang berulang kali dimainkan.

img_title
VIVA.co.id
26 Januari 2021