Karni Ilyas Tegaskan BJ Habibie Satu-satunya Bapak Demokrasi Indonesia

Karni Ilyas
Sumber :
  • VIVA/Purna Karyanto

VIVA – Peminpin Redaksi tvOne Karni Ilyas melayat ke rumah duka almarhum Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Dia menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas meninggalnya Habibie Rabu petang. 

Jumlah Jurnalis Terbunuh di Gaza Lebih dari Dua Kali Lipat Rata-rata Global per Tahun

Karni pun mengungkapkan kenangannya yang dilaluinya dengan Habibie. Menurutnya, Habibie adalah satu-satunya bapak demokrasi di Indonesia.

"Karena ketika dia naik jadi presiden, dia mewarisi pemerintahan yang sangat otoriter, media dikontrol habis-habisan. Bahkan media tak bisa terbit kalau ada izin, tv nggak ada itu news tv," ujar Karni, Rabu 11 September 2019.

Lengser dari Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo Langsung Ditunjuk Jadi Bos MNC Group

Di zaman Habibie menurutnya, industri media dibuka selebar-lebarnya. Bahkan tak perlu memiliki izin usaha untuk mendirikan sebuah media. 

"(Kala itu) saya tidak setuju, karena semua orang bisa jadi wartawan," tegasnya. 

Sah! OJK Cabut Izin Usaha Investree

Tak hanya di industri media, Habibie pun membuka pintu seluas-luasnya bagi partai politik dan ormas untuk berdiri tegak. Ini membuat demokrasi di Indonesia bisa terus berkembang saat ini. 

Namun, menurut Karni, kebebasan tersebut pun pada akhirnya menjadi bumerang untuk Habibie. "Habibie melakukan hal yang bablas. Dan menurut saya Habibie jadi korban demokrasi itu sendiri," ungkapnya. 

Terlepas semua hal itu, pribadi Habibie menurut Karni adalah sosok teladan yang rendah hati. Hal tersebut dialami Karni sebagai jurnalis ketika mengikuti perjalanan karir Habibie.

"Paling melekat bagaimana dia (Habibie), ketemu sebagai menteri hingga wakil presiden, dia tak pernah berubah. Tak jaim, tak jaga gengsi. Itu sebuah pelajaran yang berharga untuk bangsa ini," tegasnya.

"Dia bukan orang baik, tapi sangat baik. Bukan orang pintar, tapi orang sangat pintar," ungkap Karni mengenai BJ Habibie. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya