Masinton: Capim KPK Harus Berani Tata Wadah Pegawai
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVAnews - Anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu, menyebutkan sejumlah kriteria yang sebaiknya dimiliki calon pimpinan KPK. Ia ingin agar capim terpilih berani melakukan penataan internal KPK.
"Tentu kami memiliki beberapa kriteria. Kalau saya kriterianya itu capim KPK itu harus berani, berani melakukan penataan internal di KPK," kata Masinton di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 11 September 2019.
Masinton menjelaskan tak bisa dipungkiri ada friksi-friksi di dalam KPK terutama menyangkut pegawai. Padahal, organisasi KPK harus sehat dan tidak boleh ada friksi-friksi di dalamnya karena menyangkut penegakan hukum.
"Jadi dia harus memiliki keberanian menata kepegawaian itu. Jadi mengembalikan fungsi WP itu sebagai wadah pegawai. Bukan wadah politik. WP KPK itu wadah pegawai KPK bukan seperti selama ini wadah politik KPK," kata Masinton.
Ia menegaskan ingin KPK 'sehat' internalnya sebelum melakukan pemberantasan korupsi. "Kita ingin pimpinan KPK itu punya keberanian menata internal tadi. Organisasinya sehat dulu, ketika mau melakukan pemberantasan itu," kata Masinton.
Sebelumnya, Komisi III DPR akan melanjutkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 10 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Rabu 11 September 2019. Seleksi capim KPK ini berlangsung selama dua hari.
Berdasarkan jadwal yang telah disusun Komisi III, pada Rabu 11 September 2019 yang akan mengikuti fit and proper test, yakni, Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Sigit Danang Joyo, Nurul Ghufron, dan I Nyoman Wara.
Sehari setelahnya atau Kamis, 12 September 2019, giliran Alexander Marwata, Johanis Tanak, Lutfhi Jayadi Kurniawan, Firli Bahuri, dan Roby Arya, yang akan mengikuti ujian tersebut.
Ke-10 capim KPK ini sebelumnya mengikuti uji pembuatan makalah dengan alokasi 1 jam 30 menit. Terdapat 14 topik yang disiapkan untuk menjadi bahan pembuatan makalah tersebut.