BMKG Catat Bali-Nusa Tenggara Sudah 3.690 Kali Diguncang Gempa

Gempa Bali 5,0 SR Senin, 12 Agustus 2019
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Kepala Balai Besar Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Taufik Gunawan, memaparkan data cukup mengejutkan terkait kegempaan yang mengguncang wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Selama periode Januari hingga Agustus 2019, Taufik menyebut wilayah Bali dan Nusa Tenggara sudah diguncang gempa sebanyak 3.690 kali.

"Untuk peta seismisitas Bali-Nusra, ada 3.690 kejadian gempa periode Januari-Agustus dengan kedalaman kurang dari 60 kilometer," kata Taufik di kantornya, Rabu 11 September 2019.

Dari ribuan gempa yang mengguncang, yang dirasakan kuat oleh masyarakat hanya terjadi empat kali saja. Khusus di Bali, gempa dirasakan terjadi pada 16 Juli 2019. Gempa ini sempat merusak beberapa bangunan.

"Kita sedang mengamati terus daerah-daerah aktif di cluster-cluster ini. Untuk gempa terasa hanya empat kali terjadi," ujarnya.

Dijelaskannya, hal itu terjadi lantaran wilayah Bali-Nusra sangat dekat dengan pertemuan lempeng bumi. Daerah yang dekat dengan pertemuan lempeng akan berpotensi sering mengalami kegempaan.

"Gempa-gempa ini terjadi di bawah Magnitudo 5. Hanya sebagian kecil yang di atas Magnitudo 5. Jadi, sebetulnya kondisi yang wajar sering terjadi gempa ketika sebuah wilayah berada di dekat pertemuan lempeng," katanya.

Jumlah sebanyak itu, Taufik melanjutkan, hanya yang tercatat oleh alat milik instansinya dan yang dapat dianalisa.

BMKG Prediksi Hujan di Berbagai Daerah di Indonesia pada Minggu 3 November 2024

"Jumlah sesungguhnya lebih daripada itu, karena semakin rapat alat kita, semakin banyak kegempaan yang bisa kita tangkap," katanya.  

Dipaparkannya, dibandingkan periode tahun sebelumnya terjadi sedikit peningkatan jumlah gempa yang mengguncang. Hal itu berkaitan dengan gempa yang terjadi dengan magnitudo besar.

Jawa Timur Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem

"Biasanya gempa yang cukup besar akan diikuti oleh banyaknya gempa-gempa susulan," ujarnya.

Tapi yang terpenting dari semua itu, Taufik mengingatkan mitigasi adalah hal utama. Masyarakat harus disiapkan dengan baik jika gempa terjadi. Pemerintah wajib mengantisipasi dengan mitigasi yang cukup baik.

BMKG Prakirakan Hujan Bakal Guyur Mayoritas Kota di Indonesia Hari Ini
Ilustrasi/Cuaca berawan yang menyelimuti sejumlah wilayah di Jakarta

Biar Tak Hujan saat ke TPS, Pemprov Jakarta Siapkan Rekayasa Cuaca di Hari Pilkada

Rekayasa cuaca akan menjadi bagian penting dalam mitigasi risiko cuaca ekstrem yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat menuju tempat pemungutan suara (TPS).

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024