INFOGRAFIK: Polemik Poin-poin Revisi UU KPK

Petugas membersihkan logo Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Revisi Undang Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menimbulkan polemik di masyarakat. Pro dan kontra bermunculan, baik yang menilai sebagai upaya melemahkan KPK, maupun yang justru menyebut untuk memperkuat lembaga antirasuah itu.

Alexander Marwata Wanti-wanti Ini ke Pimpinan Baru KPK

RUU KPK yang sudah disahkan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat sebagai RUU usulan DPR itu, saat ini sedang menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo untuk dibahas bersama parlemen.

Beberapa pasal yang menjadi sorotan di antaranya terkait pembentukan Dewan Pengawas, mekanisme penyadapan, hingga penghentian penuntutan perkara. Selain itu, diatur bahwa dalam melaksanakan tugas penuntutan, KPK akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung.

KPK Sebut Kasus Eks Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Tak Sama dengan Harun Masiku

Hal itu tertuang dalam Pasal 12A RUU KPK tersebut. Disebutkan, dalam melaksanakan tugas penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, penuntut pada Komisi Pemberantasan Korupsi melaksanakan koordinasi dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berikut beberapa poin lainnya yang menjadi perhatian publik pada RUU KPK itu, yang disajikan dalam infografik.

Sahbirin Noor Kembali Mangkir, KPK Buka Opsi Jemput Paksa

Wakil ketua KPK Alexander Marwata bersama Deputi di KPK

Alex Marwata Minta Publik Terima Apa Adanya 5 Pimpinan KPK Baru: Awasi Mereka

Alexander Marwata turut mengucapkan selamat kepada lima pimpinan KPK yang baru saja terpilih untuk periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024