Piton Dilempar ke Asrama saat Sebagian Mahasiswa Papua sedang Tidur

Piton yang dilempar ke asrama mahasiswa Papua di Surabaya
Sumber :
  • VIVAnews / Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Jawa Timur, dikabarkan dilempari ular dua karung oleh orang tak dikenal pada Senin subuh, 9 September 2019.

Kini Giliran Warga Kampung Wuloni Jadi Sasaran Komsos Pasukan 323 Buaya Putih Kostrad di Medan Operasi Papua

Dikonfirmasi VIVAnews melalui telepon genggam, pihak asrama, Yoap Orlando, membenarkan kabar itu. Namun, dia mengaku belum lapor ke pihak kepolisian. 

Yoap menceritakan, saat kejadian sebagian penghuni asrama tengah tertidur lelap, sebagian masih nongkrong di halaman Asrama Mahasiswa Papua. Dia tidak menyebut berapa jumlah mahasiswa di dalam asrama saat itu.

Perkuat Teritorial di Papua, Satgas Habema Yonif 6 Marinir Gelar Komsos hingga Bagikan Sembako ke Warga Dekai

"Kejadiannya jam empat lewat enam belas menit, itu pagi subuh," ujarnya. 

Saat itu, lanjut Yoap, ada orang tidak dikenal datang dengan menunggangi sepeda motor dan berhenti di samping pagar sisi luar. Sesaat kemudian suara gedebuk terdengar.

Keluarga Rewang Tuntut Polisi Proses Kasus KDRT Cawagub Papua Terpilih

Rupanya, suara itu berasal dari dua karung yang terlempar dari luar, satu karung beras ukuran 15 kilogram dan satu karung kain goni. "Dua karung," katanya. 

Ternyata, karung itu berisi ular. Yoap menuturkan, karena tidak terikat kuat, ular yang ada di dalam karung kain keluar. Dia tidak tahu persis jenisnya apa, cuma ukurannya kecil dan bukan piton.

Adapun ular yang ukurannya besar dan diketahui jenis piton berada di dalam karung beras ukuran 15 kg. "Kalau yang karung beras ikatannya kuat, jadi ularnya tidak keluar," tuturnya.

Yoap dan teman-temannya kemudian mengintip keluar. Terlihat empat pria menunggangi dua sepeda motor matic diduga si pelempar ular langsung pergi dan berhenti di Perempatan Pacar Keling, tak jauh dari asrama. "Mereka mengawasi, ada yang pakai teropong. Kami kejar dan teropongnya mereka lempar, kami amankan," ujarnya. 

Yoap mengaku tidak mengenali pelempar ular itu. Dia juga tidak bisa membandingkan apakah orang-orang tak dikenal itu ciri-cirinya sama dengan beberapa orang yang sejak insiden Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan pada Jumat-Sabtu, 16-17 Agustus 2019, melakukan pengawasan.

"Yang jelas tidak mungkin kalau masyarakat," ucapnya. 

Yoap mengaku satu ular piton berhasil ditangkap dan dikurung dalam penangkapan. Begitu pula dengan teropong milik pelaku, masih diamankan. Dia mengaku masih berdiskusi dengan teman-temannya penghuni asrama apakah akan melapor ke polisi atau tidak.

"Kami belum lapor polisi. Untuk langkah selanjutnya kami masih akan diskusi dengan teman-teman," katanya. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera enggan berkomentar banyak ditanya soal itu. Tetapi yang pasti, kepolisian menyelidiki insiden itu, meski tanpa ada laporan dari pihak asrama. "Kita lagi lidik, itu saja," katanya kepada VIVAnews.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya