Banyak Polisi Gugur Tugas Ditegaskan Tak Surutkan Dukungan Keluarga
- Bayu Nugraha/VIVA.co.id
VIVA – Serangkaian kejadian penyerangan terhadap polisi menjadi perhatian Ketua Umum Bhayangkari, Tri Tito Karnavian. Istri Kapolri Jenderal Tito Karnavian ini berharap Bhayangkari (sebutan untuk istri anggota polisi) tak menyurutkan dukungan kepada para suami.
"Kami tetap semangat untuk memberi dukungan kepada suami kita yang bertugas," kata Tri di sela acara Lomba Senam Kreasi Piala Ibu Negara 2019 yang diadakan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi), di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Minggu, 8 September 2019.
Tri mengatakan, bahaya yang dialami anggota polisi merupakan risiko dari tugas. Dia menyebut tiap keluarga polisi telah memahami kemungkinan terburuk yang dapat menimpa anggota keluarganya demi menjaga keamanan masyarakat.
"Sudah risiko tugas istri Polri dan itu sudah diketahui tiap anggota keluarganya, bahwa memang tugas Polri adalah mengayomi, melayani masyarakat dengan risiko-risikonya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat," ujar Tri.
Yayasan Kemala Bhayangkari sendiri, lanjut Tri, memiliki visi menyejahterakan dan memberdayakan para istri anggota Polri. Salah satu program yang dilakukan pihaknya adalah memfasilitasi anak-anak polisi yang berprestasi untuk mencapai cita-cita dan memberikan bantuan sosial kepada keluarga anggota Polri yang mengalami musibah.
"Sudah program dan tujuan Bhayangkari membantu kesejahteraan anggota. Tidak hanya karena menjadi korban dalam tugas, tapi kami juga mendorong anak-anak mereka yang berprestasi baik akademik maupun non akademik, memberi bantuan kepada Bhayangkari yang suaminya sudah meninggal atau tertimpa musibah," ujar Tri.
Tak hanya saat keluarga Bhayangkari mengalami musibah, tambah Tri, Yayasan Kemala Bhayangkari juga rutin menyalurkan bantuan sosial setiap hari jadinya. "Untuk bantuan sosial tiap tahun dalam rangka HUT Bhayangkari atau Yayasan Kemala Bhayangkari," kata Tri.
Sederet peristiwa membuat Polri dirundung duka karena anggotanya gugur dalam tugas. Salah satunya yakni tewasnya Ipda Anumerta Erwin, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kota Cianjur, yang terbakar hidup-hidup saat hendak memadamkan api pada ban yang dibakar peserta unjuk rasa di Cianjur, Jawa Barat.
Sebelumnya, kasus penyanderaan dan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua merenggut nyawa Brigadir Anumerta Hedar. Hedar saat itu tengah melakukan penyamaran untuk menyelidiki keberadaan KKB yang meresahkan warga.
Selain itu, anggota polisi juga menjadi korban penyerangan massa pedemo di Deiyai, Papua. Meski tak ada yang gugur, namun empat polisi terkena luka tikaman anak panah. Masih terkait demo berujung kerusuhan di Bumi Cenderawasih, sejumlah polisi juga terkena lemparan batu oleh massa saat berjaga di Papua Barat. Salah satunya Karo Ops Papua Barat Kombes Mochamad Sagi yang mengalami cedera di bagian kepala.
Peristiwa lainnya adalah pembacokan oleh terduga teroris kepada Kanit Provost Polsek Tlogowungu Aiptu Kosrin, penyerangan sekelompok orang kepada 4 anggota Polsek Ulu Musi, Sumatera Selatan (Sumsel) saat hendak menangkap pelaku pengancaman terhadap anggota LSM dan pengeroyokan terhadap Kapolsek Patumbak, Sumatera Utara AKP Ginanjar ketika akan menangkap bandar narkoba.
Kemudian pengeroyokan terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya saat melerai tawuran dua kelompok silat yang tawuran di Wonogiri, Jawa Tengah, yang menyebabkan kondisi Aditia koma berbulan-bulan.