Aktor dan Pembuat Video Porno Vina Garut Meninggal Dunia
- istimewa/ Diki Hidayat
VIVA – Aktor video porno "Vina Garut" berinsial A alias Rayya (30) meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di ruang Ruby Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Jawa Barat. Rayya meninggal setelah keluar dari rumah sakit.
Kematian Rayya jelas membuat warga Perumahan Al-Kautsar, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut Jawa Barat heboh. Sejak awal, pria mantan suami Vina ini memang dikabarkan menderita HIV.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP. Maradona Armin Mappaseng membenarkan kabar meninggalnya Rayya. Pihak Polres Garut menerima informasi itu dari ketua Rukun Tetangga (RT) setempat.
"Ya, kami mendapat kabar dari ketua RT setempat," ujarnya, Sabtu 7 September 2019.
Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti kematian Rayya. Dia meninggal pada Sabtu 7 September 2019 pukul 03.00 WIB di rumahnya.
"Kalau soal penyebab kami tidak tahu, mungkin ada yang lebih berwenang nanti dari tim kesehatan," ujar Maradona.
Lanjut Maradona, pihaknya juga belum mengetahui lokasi pemakaman Rayya, mengingat di lokasi tempat tinggal Rayya belum ada Tempat Pemakaman Umum (TPU).
"Memang berdasarkan informasi, belum ada TPU di sekitar tempat tinggal Rayya," katanya.
Sementara itu, Perumahan Al-Kautsar di Kecamatan Tarogong Kaler Kabupaten Garut, merupakan perumahan bantuan bagi korban banjir bandang Garut yang terjadi pada tahun 2016 lalu.
Rayya dan keluarga sebelumnya tinggal di daerah Sanding Kecamatan Garut Kota. Keluarga Rayya juga korban terdampak banjir bandang.
Seperti diketahui Rayya merupakan tersangka utama kasus video porno "Vina Garut", selain Rayya polisi telah menetapkan V pemeran perempuan yang merupakan mantan istri Rayya.
Terdapat beberapa adegan video porno, mulai dari gangbang dan doggy Style, sehingga polisi juga menerapkan pemeran lainnya Wl (35). Tapi ada dua orang laki-laki dalam video itu yang masih melarikan diri.
KKB Bakar Gedung SMP di Distrik Sinak Papua Tengah setelah Tembak Dua Pengemudi Ojek
KKB kembali berulah dengan membakar gedung sekolah menengah pertama (SMP) di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
