Butuh Investasi, Jokowi Minta Menteri Buat Intensif Pajak yang Nendang

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) bersiap memimpin rapat terbatas persiapan pelaksanaan Asian Para Games ke-3 di Kantor Presiden, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo dalam pembukaan rapat kabinet terbatas mengenai pajak, berharap pemberian intensif bagi investor, benar-benar menarik. 

Presiden Prabowo Tunjukkan Kepemimpinan Kuat Berwibawa di Kancah Internasinoal, Kata Dave Laksono

Mengingat saat ini, daya saing ekspor dan investasi menuntut ketertarikan dari pihak investor untuk menanamkan modalnya ke Indonesia. 

Perluasan intensif seperti tax holiday, perubahan tax allowance, insentif investment allowance, super deduction, dalam rangka pengembangan vokasi dan litbang, serta industri padat karya. 

Anindya Bakrie Ungkap RI Dorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja

"Betul-betul dikawal implementasinya, sehingga terarah dan betul-betul bisa berikan tendangan yang besar bagi pelaku usaha. Artinya, bisa nendang," ujar Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 3 September 2019.

Selain intensif pajak, Jokowi juga mengatakan, perlu ada perbaikan ekosistem dalam usaha. Hal ini, juga bisa meningkatkan investasi. 

Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat

Perbaikan ini, diinginkan Jokowi, agar iklim investasi di dalam negeri terus bergairah. Juga semakin dipermudah, dengan aturan-aturan dan intensif yang tidak memberatkan. 

"Satu lagi yang tak kalah penting adalah kepastian regulasi, termasuk regulasi di bidang perpajakan. Karena itu, saya minta reformasi regulasi perpajakan juga segera dituntaskan, sehingga betul-betul menunjang daya saing ekonomi negara kita," jelas Jokowi. (asp)

Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Brasil untuk hadiri KTT G20

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

Prabowo Subianto berhasil membawa pulang investasi sebesar 18,5 miliar dolar AS atau setara Rp294,1 triliun usai 2 pekan lawatan ke luar negeri.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024