MUI Serukan Hijrah dalam Momentum Tahun Baru Islam

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Majelis Ulama Indonesia menyerukan kepada kaum Muslimin agar memasuki Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1441 Hijriah, dengan penuh keimanan dan ketakwaan, serta suasana hati yang ihlas, khusyu, damai dan semata mengharap rida Allah.

Sosok Clara Shinta, Selebgram yang Diduga Penyebar Pertama Video Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh

MUI juga menyerukan kepada kaum Muslimin untuk memasuki Tahun Baru 1 Muharam 1441 H dengan semangat hijrah menuju kesalehan dan kemenangan hakiki.

"Hijrah harus dimaknai sebagai proses transformasi dari kondisi kehidupan yang gelap menuju peradaban yang terang dan mencerahkan. Baik dalam konteks kehidupan pribadi maupun kemasyarakatan dan kebangsaan," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVAnews, Minggu 1 September 2019.

Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Luhur 4 Pilar Kebangsaan

Dari aspek kehidupan pribadi, katanya, hijrah harus memberikan perubahan pada setiap pribadi, dari pribadi yang sombong, culas dan zalim menuju pribadi yang adil, jujur dan terpuji. 

"Dari perilaku yang suka menggunjing, mengumpat dan memfitnah menuju pribadi yang santun, ramah dan suka menebarkan cinta dan kedamaian. Dari pribadi yang konsumtif, boros dan koruptif menuju pribadi yang produktif, hemat dan sederhana (zuhud)," ujarnya.

Dapat Hidayah Setelah Menikah, Paula Verhoeven: Terima Kasih Telah Hadirkan Baim dalam Hidupku

Sementara dari aspek? tatanan kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan, menurutnya, hijrah seharusnya bisa memberikan perubahan kepada masyarakat bangsa, dari masyarakat jahiliyah menuju masyarakat madani, yaitu masyarakat yang beriman, maju, mandiri, bahagia lahir batin, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum dan norma susila, serta jujur, adil, setara atau demokratis, beradab dan berakhlak mulia. 

"MUI juga berharap semangat hijrah dapat  mengembangkan akhlak dan perilaku umat Islam yang toleran (tasamuh), seimbang (tawazun), dan adil (i'tidal) dalam menjalankan ajaran agama, agar tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan sempit (furuiyyat) dalam menjalankan ajaran agama, demi mewujudkan persaudaraan Islam yang hakiki (ukhuwah Islamiyyah)," katanya.

Masih dalam suasana menyambut HUT Kemerdekaan ke-74 RI, MUI pun berharap Tahun Baru Hijriyah 1441 H jadi tahun rekonsiliasi nasional, yang dapat merekatkan dan mengukuhkan kembali persaudaraan dan komitmen kebangsaan. Juga mengembangkan wawasan kebinekaan serta menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun, harmonis, saling menghormati, mencintai dan menolong dalam semangat persaudaraan kebangsaan dalam bingkai NKRI yang berdasarkan Pancasila. (ren)

Kepala BPIP Yudian Wahyudi

Kepala BPIP Sebut Pancasila Bikin Setiap WNI Terlahir sebagai Calon Presiden

Kepala BPIP mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara membuat WNI berhak menjadi Presiden Republik Indonesia karena semua orang yang sejajar.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024