Intip Kemegahan Masjid Agung H. Achmad Bakrie di Asahan
- Twitter Aburizal Bakrie @aburizalbakrie
VIVA – Masjid Agung H.Achmad Bakrie sudah diresmikan pengusaha nasional Aburizal Bakrie dan Plt.Bupati Asahan, Surya, Jumat 30 Agustus 2019. Masjid di atas areal 20 hektare ini memiliki kemegahan dan keindahan bangunan yang menjadi ikon di Kabupaten Asahan.
Masjid ini berlokasi di Jalan Lintas Sumatera, Desa Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Masjid juga merupakan wakaf dan bentuk penghormatan dari almarhum H. Achmad Bakrie, ayah dari Aburizal Bakrie.
Daya tampung masjid mampu menampung 5 ribu jemaah. Fasilitas masjid disertai dengan fasilitas lengkap untuk beribadah hingga menjadi pusat pendidikan.
Masjid ini didirikan di atas tanah milik PT. Bakri Sumatera Plantation (BSP). Demi kepentingan umat Islam, keluarga besar H. Achmad Bakrie memberikan tanah tersebut secara wakaf kepada Pemerintah Kabupaten Asahan untuk dijadikan masjid yang besar dan dapat digunakan masyarakat beribadah.
Bangunan infrastruktur masjid ini memiliki empat menara panjang menjulang ke atas serta kubah besar. Masjid tersebut sangat kental dengan budaya Melayu. Hal itu terlihat dengan jendela dan warna cat kuning yang dikombinasi berwarna putih.
Di dalam masjid ini terlihat keindahan seni kaligrafi yang terukir di dinding atas masjid. Selain itu, masjid ini dibangun dengan 3 lantai. Lantai satu digunakan sebagai tempat wudhu dan kantor pengurus masjid. Lalu, lantai dua dan tiga digunakan sebagai ruang salat utama. Sedangkan jemaah wanita disiapkan tempat di belakang jemaah pria.
Untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat beribadah di masjid ini, fasilitas disediakan berupa area parkir yang luas. Pengamanan yang ketat juga diterapkan dalam area Masjid Agung H. Achmad Bakrie.
Kemudian, masjid ini memiliki pusat pendidikan tahfiz Alquran dan belajar manasik haji dengan dilengkapi miniatur Kabah. Semua itu, untuk dijadikan sarana pendidikan agama bagi generasi muda, meningkatkan iman dan takwa.
Keinginan ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Asahan 'Membangun Asahan yang Mandiri, Cerdas, Sehat, dan Religius'.
Adapun di sisi luar masjid, keluarga besar H. Achmad Bakrie dan Pemkab Asahan juga membangun alun-alun kota bisa dinikmati masyarakat luas. Kemudian, didirikan hutan kota dijadikan sebagai kelastarian hidup. Kelengkapan Masjid H. Achmad Bakrie dalam fasilitas mungkin belum tentu dimiliki masjid agung lain.
Ketua Badan Kemakmuran Masjid Agung H. Achmad Bakrie, Jaya Prana Sembiring, mengungkapkan terima kasih kepada keluarga besar H. Achmad Bakrie. Ia merasa bangga atas dibangunnya masjid megah tersebut di Kabupaten Asahan.
"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan teramat besar keluarga Bapak H. Achmad Bakrie yang telah memperhatian kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kabupetan Asahan," kata Jaya kepada VIVAnews, Minggu, 1 September 2019.
Jaya mengatakan untuk pembangunan Masjid Agung, keluarga besar H. Achmad Bakrie dan Pemkab Asahan mengeluarkan biaya besar. Hal itu demi masyarakat Asahan untuk dapat beribadah secara khusyuk dan terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
"Melalui dana tidak sedikit jumlahnya. Adapun dana berikan amanat kepada kami selaku BKM, kemudian memanfaatkan sebaik-baik sarana yang ada," tutur Jaya.
Ia mengakui, sebagai Ketua BKM H. Achmad Bakrie, mengemban amanah besar untuk menjadikan masjid berfungsi ideal seperti zaman Rasullah SAW dan para sahabat. Masjid menjadikan pusat ibadah dan sebagai tempat pembinaan umat.
"Untuk itu, kami melakukan peningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang kekhusyukan umat dalam beribadah dan serta memberikan kenyamanan kepada semua ingin mengunjunginya," ujar Jaya.
Dengan keberadaan Masjid Agung H. Achmad Bakrie ini, Jaya menambahkan berdampak dengan efisien biaya yang dikeluarkan masyarakat Kabupaten Asahan untuk belajar agama dengan fasilitas lengkap dimiliki dan dibangun.
Perjuangan Taufan Gama Simatupang
Pada 2011 lalu, mantan Bupati Asahan, (almarhum) Taufan Gama Simatupang mendatangi Aburizal Bakrie. Kedatangan Taufan untuk meminta bantuan pembangunan dalam bentuk tanah dimiliki oleh PT. BSP. Untuk diketahui, Masjid Agung H. Acmad Bakrie berdiri, tepat di depan Kantor Bupati Asahan.
"Tahun 2011, saya diminta oleh Bapak Taufangama Simatupang untuk memberikan tanah sebagai dari BSP dan sama-sama kita membangun masjid dan wisata religi," ujar pria yang akrab disapa ARB itu saat meresmikan Masjid Agung H. Acmad Bakrie, Jumat, 30 Agustus 2019.
Setelah itu, ARB tidak mengetahui proses lanjutan bangunan tersebut. Namun, tepatnya sekitar tiga tahun lalu, ia mendapatkan kabar dari adiknya dari media sosial, bahwa ada masjid besar atas nama ayahanda mereka. Sontak, ia pun terkejut dan mencari tahu.
"Adik saya, baca di dalam medsos ada sebuah masjid namanya H. Achmad Bakrie di kisaran. Ditanyakan sama saya, ini siapa yang bangun? Saya juga kaget, siapa bangun ini. Siapa yang bangun, saya tidak tahu," tutur ARB.
Akhirnya, ARB mengetahui siapa pembangun masjid tersebut yang ternyata adalah Taufan Gama Simatupang. Ia pun merasa terharu nama mendiang ayahnya, H. Achmad Bakrie abadikan dan dijadikan nama masjid yang indah dan megah ini.
"Akhirnya, baru kita tahu, apa yang kita bicarakan tahun 2011, masjid ini terbangun. Ini adalah usaha dari almarhum Taufangama Simatupang dan jajaran Pemkab Asahan," jelas Ketua Dewan Pembina Partai Golkar itu.
Dengan pembangunan masjid sudah mencapai 100 persen. ARB berpesan kepada seluruh masyarakat dan Pemkab Asahan untuk menjaga kebersihan dan memakmurkan masjid sebagai sarana untuk ibadah umat Islam.
"Kita sudah selesaikan pembangunan 100 persen, yang sudah selesai pembangunan masjid. Membangun dan mendirikan masjid relatif muda. Paling sulit itu, memelihara masjid itu. Dari awal saya berbicara Bupati dan BKM tolong pelihara masjid," tutur ARB.
Kemudian, ARB mengenang perjuangan dan tekad besar Taufan Gama Simatupang bersama Pemkab Asahan membangun Masjid Agung H. Achmad Bakrie. Dengan susah payah dan memiliki kendala hingga berdiri dengan megah dan gagah masjdi tersebut.
Taufan Gama Simatupang merupakan Bupati Asahan Periode 2016-2021. Ia meninggal dunia, pada 22 April 2019, lalu. Taufan Gama meninggal dunia setelah dirawat rumah sakit di Medan, akibat sakit jantung dideritanya.
Taufan Gama mendapat gelar buya, dikebumikan di Tempat Pemakaman Muslim di Kota Medan, 25 April 2019. Ia kenal masyarakat sebagai pemimpin yang religius dan peka terhadap masalah terjadi di tengah masyarakat.
"Karena itu, saya ucapkan selamat kepada Bapak Bupati dan saya berterima kasih kepada Bapak Taufan Gama Simatupang," kata ARB.
Sementara itu, Plt.Bupati Asahan, H. Surya mengungkapkan terima kasih kepada seluruh umat Islam mendukung pembangunan masjid ini. Khususnya, kepada keluarga H. Achmad Bakrie yang sudah memberikan bantuan.
"Kami merasa bersyukur dan bangga memiliki masjid ini. Artinya, misi religius kami bangun secara fisik telah terwujud. Inilah, warisan yang kami kepada masyarakat Kabupaten Asahan," tutur Surya. (ase)