AHY Terkenang Sang Nenek ketika Tugas Militer di Aceh dan Lebanon
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, mengaku sangat kehilangan sosok sang nenek, Siti Habibah, yang wafat pada Jumat malam, 30 Agustus 2019. Kendati demikian, pria yang akrab disapa AHY itu berusaha tetap tegar dan ikhlas.
“Memang ini adalah tahun yang begitu berat bagi kami sekeluarga karena belum genap seratus hari ditinggalkan oleh Ibu Ani yang sangat kami cintai, tadi malam ibunda dari Bapak SBY, nenek saya, juga berpulang ke Rahmatullah,” katanya saat ditemui di rumah duka di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 31 Agustus 2019
Sang eyang, kata AHY, adalah sosok yang turut berperan penting dalam kehidupan keluarga besar SBY. Sang nenek selalu memberikan dukungan moral, terutama kepada SBY. Hal itu tidak terlepas dari Siti Habibah.
AHY pun mengaku ada beberapa hal yang tak mungkin bisa dilupakannya dari mendiang sang nenek. “Ketika saya melaksanakan tugas militer di Aceh dan Lebanon, Eyang Habibah ini tidak pernah putus menjalankan puasa sunahnya, menjalankan salat di tengah malam dan doa-doa yang, sekali lagi, ingin agar saya, cucunya, bisa selamat dan kembali dengan utuh ke keluarga,” katanya.
Ketika disinggung apakah ada pesan khusus yang disampaikan Almarhum sebelum mengembuskan napas terakhir, AHY mengatakan, sejak sakit, sudah cukup lama Eyang tidak bisa berkomunikasi dengan lancar.
“Tapi yang saya ingat saat kecil dan remaja, selalu beliau mendoakan dan berharap anak cucu keturunannya menjadi anak yang saleh dan salehah, bisa melanjutkan pengabdian di bidang apa pun, dan tentunya itu kami pegang sampai kapan pun,” tuturnya
Ibunda SBY wafat setelah sempat menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di kawasan Cibubur, Jumat malam, 30 Agustus 2019. Jenazah almarhum kemudian di kebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Sabtu siang. (ase)