Prihatin dengan Kondisi Papua, Warga Jatim Kirim Bantuan Logistik
- Nur Faishal
VIVA – Warga Jawa Timur melalui sejumlah institusi mengirimkan bantuan logistik dan tim medis ke Papua dan Papua Barat. Bantuan dikirimkan akibat aktivitas ekonomi yang lumpuh akibat kerusuhan berkelanjutan di Bumi Cenderawasih. Hingga kini, kecemasan masih melanda masyarakat Papua yang berada di sejumlah daerah.
Pengiriman bantuan logistik dan tim medis dilepas oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Koarmada II Surabaya pada Sabtu, 31 Agustus 2019. Hadir pula Kepala Dinas Kesehatan TNI Angkatan Laut Laksama Pertama dr. IDG Nalendra dan beberapa perwakilan organisasi kemasyarakatan dan kampus.
Bantuan tersebut berasal dari sejumlah institusi di Jawa Timur. Selain dari Pemerintah Provinsi Jatim dan TNI AL, secara gotong royong Nahdlatul Ulama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya, dan Universitas Bung Tomo Surabaya, juga ikut andil.
Bantuan dibawa ke Jayapura, Papua, melalui jalur laut dengan KRI dr. Soeharso. Dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, diperkirakan kapal tiba di Jayapura lima hari kemudian. Khofifah mengatakan, bantuan dikirimkan setelah menerima kabar bahwa banyak toko, termasuk toko sembako, di Papua dan Papua Barat yang masih tutup.
Khofifah menerima kabar Koarmada II akan mengirimkan bantuan logistik dan medis ke Papua. Setelah dipastikan ada ruang tersisa untuk muatan logistik, dia mengkoordinasikan sejumlah elemen yang mau ikut andil membantu saudara sebangsa di Tanah Papua.
"Kemarin kami dikonfirmasi dari jajaran Armada II, dan kami kemudian berkomunikasi dengan beberapa elemen yang memungkinkan karena memang agak mendadak informasi kepada kami," kata Khofifah saat pelepasan bantuan logistik di Koarmada II di Surabaya.
KRI dr. Soeharso juga berfungsi sebagai rumah sakit terapung yang disediakan untuk warga. "Dari Pemprov, bersama-sama dengan jajaran Koarmada II, di sini membantu saudara-saudara kita yang barangkali ada yang mengalami kendala untuk bisa memenuhi kebutuhan logistik mereka, karena beberapa toko masih tutup," ujar Khofifah. [mus]