Kertajati Majalengka Disebut Aher Layak Jadi Ibu Kota Baru Jabar

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menilai Kertajati Kabupaten Majalengka lebih tepat menjadi kawasan ibu kota baru Jawa Barat dibandingkan daerah Tegalluar Kabupaten Bandung.

Eks Gubernur Dukung Ibu Kota Jabar Dipindah: Bandung Sudah Padat

Pria yang akrab disapa Aher ini menerangkan, pada saat menjabat sebagai gubernur, daerah Walini Kabupaten Bandung Barat diusulkan menjadi kawasan pengganti. Namun, tidak terealisasi karena masuk dalam pengembangan kereta cepat Jakarta-Surabaya.

“Itu harus berdasarkan penelitian, kalau saya dulu kan cenderung ke Walini kilometer 105-106, ya pilihan kuat Walini, tapi sudah TOD, sudah menjadi bagian pengembangan kereta api,” ujarnya saat dihubungi, Jumat 30 Agustus 2019.

Pemindahan Ibu Kota Jabar, DPRD : Ridwan Kamil Jangan Asal Klaim

Menurutnya, dengan munculnya wacana Tegalluar menjadi kawasan pengganti Kota Bandung, dinilai kurang tepat. “Dibandingkan Tegalluar, Tegalluar berarti melebarkan Kota Bandung, ya mendingan membentuk kawasan baru di sekitar Kertajati,” katanya.

Tegalluar, menurutnya, akan berkembang meskipun tidak menjadi ibu kota. “Kota Bandung akan terus berkembang, direncanakan sebagai ibu kota atau tidak Tegalluar akan terus berkembang menjadi bagian pengembangan Bandung Raya,” tuturnya. 

Memberatkan, Opsen Pajak Kendaraan Diprediksi Bikin Pemda Terapkan Relaksasi Pajak

Diwartakan sebelumnya, ibu kota Jawa Barat direncanakan akan dipindahkan dari Kota Bandung. Kota Bandung dinilai sudah tidak lagi efisien melayani pusat pemerintahan. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan rencana tersebut sedang dalam proses kajian setelah diresmikan dalam rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat.

“Dikaji dulu di beberapa lokasi, ada di Tegalluar, di Walini (Bandung Barat) atau Rebana juga. Karena secara fisik kota Bandung juga sama dengan Jakarta sudah tidak cocok lagi untuk melayani pusat pemerintahan,” ujar Ridwan Kamil di Bandung, Kamis 29 Agustus 2019.

Ridwan Kamil menilai, sistem pemerintahan ibu kota Jawa Barat di Kota Bandung sulit lagi dimaksimalkan untuk optimalisasi pelayanan publik. “Karena contohnya kantor-kantor pemerintahan cek clok cek clok di mana-mana dan tidak produktif. Kajian akan dilaksanakan enam bulan ke depan,” katanya.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengunjungi redaksi Vivanews.

Wali Kota Bekasi Tanggapi Dingin Ibu Kota Jabar Pindah: No Comment!

Wali Kota Bekasi menganggap itu baru wacana Ridwan Kamil.

img_title
VIVA.co.id
2 September 2019