Wiranto Tegaskan Tidak Ada Diskusi Referendum Papua, NKRI Harga Mati

Unjuk rasa mahasiswa Papua di Bandung pada 27 Agustus 2019. Mereka menolak pernyataan rasisme terhadap orang Papua serta meminta pemerintah untuk menangkap pelaku pengepungan asrama Papua di Surabaya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto menegaskan, pemerintah akan menampung semua masukan dan harapan dari rakyat Papua. Namun, tentunya dialog itu bisa dilakukan ketika rusuh berhenti atau situasi sudah tenang.

Viral, Saya Kristen Tinggal Dekat Masjid Selama 25 Tahun

Dia mengakui banyak harapan yang ingin disampaikan masyarakat Papua. "Tapi tidak mungkin harapan itu dilakukan (disampaikan) sambil rusuh. Rusuh berhenti, tenang, maka kita baru dialog," kata Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat malam, 30 Agustus 2019. 

Akan tetapi, mantan panglima ABRI itu menegaskan bahwa referendum Papua bukan hal yang bisa didiskusikan lagi. Sebab, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ditegaskannya adalah harga mati.

Kodam Kasuari: Hoaks Prada Aninam Tewas Tertembak TPNPB

"Itu salah satu kesepakatan kita tidak bicara referendum, NKRI sudah harga mati," ujar Wiranto. 

Dia juga meminta kepada pihak yang menunggangi kerusuhan untuk segera menghentikan aksinya. Sebab, kerusuhan hanya akan merugikan semua pihak. 

3 Warga Pakai Seragam Polri Joget di TikTok, Begini Endingnya

Belakangan ini, situasi di Papua masih mencekam sebagai buntut kasus rasialis di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Aksi massa di Jayapura kemarin pun telah merusak sejumlah fasilitas mulai dari Gedung Majelis Rakyat Papua, gedung Telkom, toko-toko, perhotelan hingga Kantor Bea Cukai.

VIVA Militer: Letjen TNI INC

Jenderal Bintang Tiga TNI Berdarah Kopassus Kembali Masuk Papua

Apa yang beliau lakukan di sana?.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022