KPK Memanas, Kubu Tolak Capim Bermasalah dan Pro Pansel Adu Kekuatan

Kantor KPK di Kuningan, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA/ Edwin Firdaus.

VIVAnews - Suasana kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, pada Jumat siang, 30 Agustus 2019, semakin memanas. Bukan hanya lantaran terik matahari Jakarta, panasnya suasana di komisi antirasuah ini disebabkan adanya adu kekuatan massa terkait seleksi calon pimpinan KPK jilid V.

Pengamatan VIVAnews, usai Salat Jumat, ratusan orang terus memadati pelataran kantor KPK di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Mereka yang terdiri dari unsur Koalisi Kawal Capim KPK dan Wadah Pegawai (WP) KPK menggelar aksi untuk memprotes Pansel Capim KPK yang dinilai tetap meloloskan sejumlah nama yang diduga bermasalah hingga tahap wawancara dan uji publik atau seleksi tahap akhir.

Beragam poster menolak capim KPK yang bermasalah pun telah dibentangkan massa. Aksi ini diawali dengan bersama-sama menyanyikan lagu lawas karya musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals berjudul 'Bento'.

"Save KPK! Save KPK," seru massa aksi di akhir lagu Bento.

Tidak lama berselang, Penasihat KPK, Tsani Annafari, naik ke atas panggung dan berorasi. Tsani mendesak Presiden Jokowi supaya tidak meloloskan capim bermasalah dan tak diajukan ke DPR untuk mengikuti fit and proper test.

Tsani juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan mengawal proses seleksi capim KPK jilid V. Di penghujung orasi, Tsani mengajak peserta aksi untuk meneriakkan yel-yel 'Hajar Koruptor'.

"Semoga teriakan ini didengar Presiden Jokowi," kata Tsani.

Sesaat setelah Tsani Annafari turun dari panggung orasi, sekelompok massa berkumpul di depan kantor KPK.

Politikus PKB Hasbiallah Ilyas Ingin KPK Telepon Dulu Pejabat Negara Sebelum Ditangkap

Berbeda dengan massa yang lebih dulu menggelar aksi, massa terakhir yang berkumpul di depan kantor KPK ini justru mendukung penuh Pansel. Massa yang menamakan diri sebagai Koalisi Pejuang Keadilan ini meminta Koalisi Kawal Capim dan WP-KPK untuk tidak merecoki pekerjaan Pansel.

"Hentikan intervensi Pansel Capim KPK," teriak orator aksi.

KPK: OTT Masih Dibutuhkan Jika Tidak Dilarang Undang-undang

Sejumlah spanduk juga dibentangkan oleh massa aksi ini. Selain mendukung Pansel, beberapa spanduk mengkritik WP-KPK dan Koalisi Capim KPK. Adu orasi di antara dua kelompok massa ini pun masih bergemuruh di sekitar kantor KPK hingga saat ini. (ase)

Kantor Unilever Indonesia

Membangun Kota Hijau, Peran ESG dalam Perencanaan Properti

Komitmen ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang memenuhi standar tertentu, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024