Antam Sebut Penggiringan Opini Polisi Lemahkan KPK, Ini Jawaban Febri

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, secara kelembagaan, KPK dengan Polri, Kejaksaan Agung, serta lembaga penegak hukum lain memiliki hubungan baik.

Lagi-lagi Firli Bahuri Mangkir Diperiksa Polisi, Apa Alasannya?

Hal tersebut disampaikan Febri menanggapi pernyataan calon pimpinan KPK yang juga menjabat Wakabareskrim Polri Inspektur Jenderal Polisi Antam Novambar. Antam menyebutkan, selama ini KPK terkesan memakai penggiringan opini bila kehadiran polisi di Komisi Antirasuah itu untuk memperlemah.

Febri mengatakan, sejatinya pegawai KPK diisi dari berbagai institusi. Bukan cuma unsur Polri. Meski begitu, Febri mengatakan, adanya sistem yang dibangun sehingga para pegawainya dapat bekerja sama dengan baik, walau dari berbagai instansi.

KPK Setorkan Rp 637 Miliar ke Kas Negara: Sudah Melebihi Target

"Kan di KPK ini juga banyak pegawai-pegawai mulai dari pimpinan sampai dengan pegawai di KPK yang berasal dari institusi lainnya. Termasuk di antaranya dari Polri, misalnya dari sekitar 135 penyidik, KPK itu sekitar lebih dari 60 di antaranya itu berasal dari Polri," kata Febri dikonfirmasi awak media, Rabu, 28 Agustus 2019.

Febri mencontohkan, para penyidik KPK dari Polri bisa bekerja sama dengan para pegawai KPK lain, seperti penyidik independen KPK dan penyidik PPNS di KPK.

Maruarar Sirait Bikin Sayembara Rp8 Miliar jika Temukan Harun Masiku, Begini Respons KPK

"Jadi semuanya sebenarnya berjalan dengan baik. Yang jadi persoalan bukan soal dari mana institusi asal pimpinan atau pegawai KPK, yang jadi concern KPK, apakah mereka adalah orang-orang yang berintegritas atau tidak. Jadi bukan soal dari mana itu asalnya," kata Febri.

Febri pun mengingatkan, kerja sama antara KPK, Polri, Kejaksaan Agung dan penegak hukum lainnya dalam pemberantasan korupsi merupakan hal strategis yang patut dijaga.

Sebelumnya, Antam menegaskan, dia tidak setuju dengan adanya anggapan polisi memperlemah KPK. Dia menyebut terkesan adanya penggiringan opini yang dilancarkan sejumlah pihak, termasuk dari internal KPK sendiri bahwa keberadaan anggota Polri di KPK untuk memperlemah komisi antirasuah itu.

"KPK saat ini menggunakan penggiringan opini bahwa selalu polisi datang untuk memperlemah," kata Antam saat menjalani tes wawancara oleh Pansel Capim KPK, Selasa, 27 Agustus 2019.

Antam menilai, persepsi kehadiran polisi untuk lemahkan KPK itu hanya rumor dan opini belaka. Ia pun ingin masuk ke KPK untuk mengubah lembaga antirasuah tersebut.

"Ini opini, rumor selalu disampaikan. Jadi seolah-olah KPK merasa kalau pihak lain masuk, memperlemah. Inginnya mereka, saya boleh juga merumorkan. KPK sudah di zona nyaman saat ini. Mereka takut, sanksi, gelisah kalau ada yang lainnya untuk mengubah. Saya niat ke sana (KPK) untuk mengubah," kata Antam. [mus]

 

Mantan Ketua KPK Firli Bahuri

Firli Bahuri Mangkir dari Pemeriksaan Polisi Karena Ada Pengajian

Alasan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri tidak hadir kasus dugaan pemerasan kepada mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), gegara

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024