Polisi Tunda Umumkan Investigasi Mati Listrik Massal, Ini Alasannya
- VIVAnews/ Bayu Nugraha
VIVA – Polri menunda pengumuman hasil investigasi peristiwa padamnya aliran listrik di Jabodetabek dan sebagian Pulau Jawa. Sedianya pengumuman tersebut akan diungkapkan pada Jumat, 23 Agustus kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini tim investigasi masih harus melakukan uji secara scientific beberapa lokasi. Hal tersebut untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya blackout.
"Saksi ahli, Pak Rizal, masih harus melakukan uji scientific terhadap beberapa lokasi untuk mendalami apa yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya blackout," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 26 Agustus 2019.
Dedi menjelaskan, hasil investigasi tim ini nantinya akan disampaikan secara komprehensif dan bukan diagnosa awal. Untuk itu, butuh pemeriksaan yang mendalam mulai dari hulu hingga hilir. Sebanyak 20 orang saksi lebih sudah diperiksa mulai dari masyarakat hingga pihak PLN.
"Karena pengumuman bukan diagnosa awal tapi hasil komprehensif dari tim investigasi, karena banyak lokasi yang harus didalami dari hulu ke hilir. Dari tim IT ini perlu waktu ya, soalnya ada alat-alat yang harus diuji," kata Dedi.
Ditanya mengenai ada-tidaknya indikasi tindak pidana, Dedi mengatakan tim investigasi fokus pada faktor penyebab blackout. Menurut dia faktor penyebab blackout tak hanya perkara pohon sengon.
"Fokus utama mencari penyebab blackout, itu dulu. Kalau sudah ditemui secara komprehensif dan ilmiah, baru nanti diputuskan (ada pidananya atau tidak). Kan tidak faktor tunggal tapi multi faktor," kata Dedi.
Dia menambahkan, anggota dari Direktorat Siber Bareskrim juga tengah meng-assesment teknologi-teknologi yang digunakan PLN mulai dari pengoperasian jaringan, pembangkit listrik hingga power supply.
Sejauh ini, lanjut Dedi, belum ada temuan adanya serangan ilegal akses dalam kasus ini.
"Sementara belum ditemukan. Hasil sementara awal tapi masih didalami, masih dilibatkan tim siber," kata Dedi.