Kota Lama Semarang Siap Jadi Tempat Acara Pariwisata Nasional

Kota lama Semarang.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR.

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) tahap I. Maka, Kota Lama Semarang siap menjadi tuan rumah event pariwisata. 

Gandeng Comunale, PP Properti Groundbreaking Kawasan Komersial di Surabaya

“Penataan dilakukan agar kawasan lebih rapi, nyaman dan bisa menjadi tujuan wisata. Selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari keterangannya, Sabtu, 24 Agustus 2019. 

KKLS, kata dia, dikenal banyak terdapat bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa sebagai pusat perdagangan pada masa Hindia Belanda, kurang terawat, kusam bahkan menjadi daerah rawan kejahatan karena minim penerangan saat malam.

PP Properti Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Bekasi, Begini Caranya

"Setelah dilakukan penataan, KKLS siap membuat mata dunia sekali lagi tertuju kepadanya," katanya. 

Menurut dia, setelah dilakukan penataan, kondisi jalan dan pedestrian di kawasan seluas 22 hektare sudah rapi menggunakan paving block dengan dilengkapi pembatas. 

Menguak Fakta: Benarkah AI Akan Membuat Kita Semua Menganggur?

Kemudian dibuat jaringan utilitas berupa kabel listrik, fiber optik, telepon, dan pipa PDAM di bawah tanah, jaringan drainase dan pembangunan dua kolam retensi yakni kolam berok dan bubakan untuk mengurangi risiko genangan. 

KKLS juga dilengkapi street furniture. Di mana selain sebagai fasilitas pendukung juga menjadi spot wisatawan berswafoto. Misalnya tempat pengisian daya ponsel yang dibuat berupa box telepon, kursi taman, tempat sampah, papan informasi, lampu penerangan jalan, dan halte. 

Pekerjaan dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya secara bertahap sejak Desember 2017 hingga Juni 2019 dengan anggaran Rp183 miliar. Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya.

“Penataan juga bertujuan mewujudkan kota Semarang menjadi kota pusaka yang layak huni dan berkelanjutan. Nantinya bisa menjadi kawasan wisata yang mewadahi berbagai kegiatan masyarakat, seperti Car Free Day, festival seni budaya dan kuliner yang akan meningkatkan ekonomi lokal,” ujarnya. 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan bahwa event yang akan digelar dalam waktu dekat adalah Festival Kota Lama Semarang pada 12-22 September 2019. 

“Seluruh Indonesia mencoba membantu untuk menghidupkan Kota Lama. Teman-teman luar negeri juga datang untuk membantu. "Ada buku yang diberikan kepada saya berjudul ‘Kissing Sleeping Beauty Alive’. Buku tentang kota lama yang indah bak gadis cantik yang tertidur," ujarnya. 

Ada banyak pertunjukan yang akan ditampilkan pada festival tersebut antara lain seni musik, menari, membaca puisi, kuliner, diskusi mengenai KKLS yang dulu, sekarang dan ke depan.

“Saya tunggu anda untuk hadir dan mari kita hidupkan kota lama. Terima kasih teman-teman yang sudah membantu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya