Mahasiswa Papua dan Elemen Pemuda di Malang Tanam Pohon Perdamaian

Perdamaian Papua.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.co.id

VIVA – Mahasiswa Papua dan pemuda dari berbagai elemen di Malang Raya melakukan gerakan “Indonesia Tersenyum”. Kegiatan ini untuk menjawab kabar hoaks tentang kondisi Kota Malang. Mereka ingin memastikan bahwa Malang Raya aman dan ramah bagi pelajar serta mahasiswa luar daerah.

Serangan Phising Kian Marak, Mahasiswa Hingga Dosen Dibekali Ini Buat Hadapi Ancaman Siber

“Indonesia Tersenyum” digagas oleh berbagai unsur pemuda di Malang Raya, antara lain Ansor, PMII, HMI, GMNI, KNPI serta perwakilan mahasiswa Papua yang ada di Malang. Selain bersilaturahmi, pemuda di Malang ini juga melakukan sumpah pemuda, makan bersama serta menanam pohon sebagai simbol perdamaian.

Salah satu perwakilan mahasiswa asal Timika, Papua, David Cristian berharap, peristiwa bentrokan antara warga dan mahasiswa Papua pada Kamis, 15 Agustus 2019 tak kembali terulang. Menurutnya, tidak semua orang Malang sepakat dengan kekerasan yang dilakukan oleh segelintir warga ke mahasiswa Papua yang berencana melakukan aksi pada waktu itu.

BEM SI Siap Gelar Aksi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen

"Dalam kegiatan ini membuktikan bahwa orang Malang itu terbuka dengan kita semua, saya harap itu tidak terjadi lagi," kata David, Jumat, 23 Agustus 2019.

David juga ingin menyampaikan kabar untuk keluarga di Timika Papua bahwa keberadaannya di Malang sedang baik-baik saja. David merupakan mahasiswa Fakultas Informatika di Institut Teknologi Nasional Malang.

Bakrie Center Foundation Apresiasi Dukungan Universitas dan Lembaga Sosial Melalui Campus Leaders Program 9 Award

"Saya kabarkan kepada orangtua saya bahwa kami di sini baik-baik saja, aman-aman saja dan tidak kurang apa pun," ujar David.

David juga meminta, rekan-rekannya yang berasal dari Papua fokus dengan tujuan merantau di Pulau Jawa. Menurutnya, bila saudara-saudara dari Papua tujuannya untuk menempuh pendidikan maka harus ditekuni hingga lulus sebagai seorang sarjana.

"Pesan saya untuk saudara di Papua, kalau kita di tanah rantau tujuannya kuliah ya kita tekuni kuliah. Jangan kita melakukan kegiatan apa pun yang merugikan dan mengganggu keresahan masyarakat. Awalnya kan dari itu sampai timbul diskriminasi segala macam itu," tutur David.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji serta seluruh kapolres di wilayah Malang Raya bersama mahasiswa Papua melakukan acara simbolis dengan menanam pohon di dekat monumen pahlawan nasional Hamid Rusdi, di Jalan Simpang Balapan, Kota Malang. Pohon ini katanya sebagai simbol perdamaian di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pohon Perdamaian, ini sebagai pesan moral bahwa salam satu jiwa kita untuk Indonesia, merah putih harus kita tegakkan, ini insya Allah jadi kekuatan nasional. Pohon itu akan tumbuh terus maka nilai-nilai perjuangan ini harus dijaga kebersamaannya," kata Sutiaji.

ilustrasi akuntansi

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Kekhawatiran terhadap digitalisasi dan tren teknologi baru yang dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional telah berkontribusi pada penurunan jumlah mahasiswa.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024