Curhatan Laode Syarif Tak Lolos 20 Besar Seleksi Capim KPK
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif tak ambil pusing dengan penilaian tim Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK Jilid V yang tidak meloloskan dirinya dari seleksi uji rekam jejak alias penilaian personal. Menurut Laode, yang penting dia sudah berusaha dalam seleksi Capim KPK periode baru itu.
"Perasaan saya biasa saja ketika tidak lolos ke 20 besar. Sebagaimana yang saya kemukakan sebelum-sebelumnya, lolos Alhamdulillah, tidak lolos juga Alhamdulillah," kata Laode saat dikonfirmasi awak media, Jumat 23 Agustus 2019.
Diketahui sebelumnya, Ketua Pansel Capim KPK, Yenti Ganarsih, dan jajaranya telah membeberkan nama-nama 20 orang yang lolos tes profile assesment kepada publik, Jumat sore tadi.
Dari 20 peserta yang dinyatakan lolos uji tersebut akan langsung mengikuti tes tahap selanjutnya pada pekan depan.
Berdasarkan jadwal tes yang dipublikasikan Pansel, terdapat dua tahap tes yang akan dilalui para peserta, yakni tes kesehatan pada hari Senin 26 Agustus 2019, kemudian tes wawancara dan uji publik pada tanggal 27 hingga 29 Agustus 2019.
"Setiap peserta wajib membawa KTP, kartu peserta ujian dan hadir 30 menit sebelum pelaksanaan tes dimulai," kata Yenti.
Dari 20 peserta yang lolos seleksi itu terdiri dari berbagai unsur dengan rincian sebagai berikut : 4 orang anggota Polri, 2 orang dari KPK, 4 orang jaksa dan pensiunan jaksa, 1 orang auditor BPK. Kemudian, 1 orang PNS Kemenkeu, 1 orang PNS Seskab, 3 orang dosen, 1 orang advokat, 1 orang penasehat Menteri Pedesaan, 1 orang hakim, dan 1 orang pegawai BUMN.
Berikut daftar nama capim KPK yang lolos:
Alexander Marwata (Komisioner KPK); Antam Novambar (Polri); Bambang Sri Herwama (Polri); Cahyo R.E Wibowo (Karyawan BUMN); Firli Bahuri (Polri); I Nyoman Wara (Auditor BPK); Jimmy Muhamad Rifai Gani (Penasehat Mendes, PDT dan Transmigrasi); Johanis Tanak (Jaksa); Lili Pintauli Siregar (Advokat); Luthfi Jayadi Kurniawan (Dosen); M Jasman Panjaitan (Pensiunan Jaksa); Nawawi Pomolango (Hakim); Neneng Euis Fatimah (Dosen); Nurul Ghufron (Dosen); Robby Arya (PNS Sekertariat Kabinet); Sigit Danang Joyo (PNS Kementrian Keuangan); Sri Handayani (Polri); Sugeng Purnomo (Jaksa); Sujanarko (Pegawai KPK); Supardi (Jaksa). (ren)