Kemenristekdikti Minta RS Perguruan Tinggi Beri Manfaat ke Mahasiswa
- VIVA/ Zahrul Darmawan/ Depok
VIVA – Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi meminta Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) memberikan manfaat kepada mahasiswanya. Hal itu disampaikan dalam Konferensi Nasional RS PTN di Yogyakarta, Jumat 23 Agustus 2019.
Salah satunya seperti menjamin program-program praktik bagi para mahasiswanya, termasuk dari mahasiswa luar. Dengan cara ini diiharapkan RS PTN disebut bisa menjadi RS Pendidikan.
"Jadi RS Pendidikan itu kan harus memenuhi sesuai standarnya, khususnya terkait pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat," kata Direktur Penjaminan Mutu Kemen Ristekdikti Arif Junaidi di Yogyakarta.
"Jadi harapannya RS Pendidikan bisa intesif program, untuk bisa membantu mahasiswa tingkat provinsi, itu namanya RS Pendidikan," tambah dia.
Berdasarkan data saat ini, sudah ada 11 RS PTN yang memperoleh pengakuan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), atau sudah paripurna. Kemudian saat ini juga ada 25 RS PTN yang bisa dikonversi menjadi RS Pendidikan.
Sementara, baru satu RS PTN yang mendapatkan akreditasi internasional, yakni RS Universitas Airlangga. Kemenristekdikti berharap RS yang lain juga bisa mendapat akreditasi internasional.
"Kalau sudah masuk akreditasi internasional itu menjadi privilege tersendiri dan bisa diakui. Memang kita harapannya kita dorong agar yang sudah paripurna tadi bisa ke internasional," ujar Arif.
Kementeriannya juga saat ini sudah membentuk komite bersama dengan Kementerian Kesehatan. Yakni guna menggodok payung hukum yang bisa mengakomodir RS PTN.
"Baru menyusun Perpres. Sekarang sedang kita godok. Tentang permasalahan dokter layanan primer. Kemudian rentang RS PTN dan seterusnya," kata Arif. (ren)