Derita Bayi Kembar Siam Kepala Menempel, Butuh Uluran Dana

Muhammad Fadli dan Muhammad Fadlan (9) bayi kembar siam asal Cianjur, Jabar.
Sumber :
  • Chaeron Syah/ Cianjur

VIVA – Bayi kembar siam Muhammad Fadli dan Muhammad Fadlan (sembilan bulan) yang kondisi kepalanya menempel, terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur, Jawa Barat, sejak Rabu malam, 21 Agustus 2019.

Jangan Biarkan Popok Mengalahkan Anda, 5 Cara Kembali Muda dan Percaya Diri Setelah Melahirkan

Hingga kini, bocah malang berjenis kelamin pria itu masih dalam kondisi stabil. Kedua terpaksa dirujuk, agar mendapat perawatan yang layak dari tim medis. Meski kondisinya masih baik, tetapi kedua bocah itu harus mendapat perawatan, karena Fadlan sempat mengalami sesak nafas yang disertai demam dan batuk. Tapi kembarannya, Fadli masih kondisi baik.

Muhammad Fadli dan Muhammad Fadlan (9) bayi kembar siam asal Cianjur, Jabar.

10 Tips Ampuh Cegah Mengantuk di Siang Hari agar Kerja Lebih Produktif

Bocah kembar anak ini adalah pertama dari pasangan Sahud (35) dan Ani (30), yang tinggal di Kampung Cidadap RT 02 RW 03, Desa Sukareja, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjut, Jawa Barat.

Sejak lahir, pasangan suami istri itu memang sengaja menitipkan si bocah kepada bibinya, karena harus bekerja. Keterbatasan ekonomi dan karena niat untuk menjamin kesehatan sang bocah, keduanya terpaksa harus bekerja.

Terpopuler: Khasiat Perawatan Kulit dari Dalam, Rahasia Resep Telur Dadar Padang

"Kata keluarga, Fadli dan Fadlan, sempat dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, untuk menjalani opersi pemisahan. Tetapi, operasi baru bisa dilakukan setelah keduanya berusia empat tahun," kata Humas RSUD Cianjur, Raya Sandy kepada tvOne, Kamis 22 Agustus 2019.
 
Saat ini, perawatan yang terbaik terus dilakukan oleh RSUD Cianjur. Perawatan difokuskan kepada Fadlan yang mengalami sesak napas. Setelah kondisinya membaik, rencananya RSUD Cianjur, akan kembali merujuk bayi malang ini ke Rumah Sakit Hasan Bandung.

Tetap rencana ini masih akan dipertimbangkan, karena kedua orangtua si bocah malang itu tidak memiliki biaya. Bukan untuk membayar obat, tetapi untuk sekedar menungu bocah itu di rumah sakit, mereka juga mengalami kesulitan. Apalagi, harus menunggu selama empat tahun. Belum lagi, mereka tetap harus bekerja hanya untuk sekedar makan.

Laporan: Chaeron Syah/ Cianjur

Klinik Gigi

Gigi Palsu yang Tampak Alami? Ini Rahasianya!

Tempat ini menerapkan prinsip minimal invasif dalam pembuatan gigi palsu. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan jaringan dan struktur gigi alami yang masih ada.

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024