Menko Polhukam, Kapolri, dan Panglima TNI Kunjungi Papua

Menko Polhukam Wiranto.
Sumber :
  • VIVA/ Bayu Januar.

VIVAnews - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau langsung wilayah Papua dan Papua Barat pasca aksi unjuk rasa berujung kerusuhan yang terjadi beberapa hari lalu.

Pilkada Puncak Jaya Ricuh, Massa Pendukung Paslon Saling Panah-40 Rumah Dibakar

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Asep Adi Saputra mengatakan, kehadiran ketiganya untuk memberikan dorongan dan semangat terhadap aparat keamanan dan pemerintah daerah (pemda) serta masyarakat Papua.

"Pak Menko juga menyampaikan salam hormat Pak Presiden kepada seluruh masyarakat di Papua agar tenang, saling memaafkan, dan tak ada lagi emosi di masyarakat," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2019.

Distribusi Logistik Pilkada di 9 Wilayah Papua Hampir Rampung, Dua Kabupaten Pakai Helikopter

Lebih lanjut, Asep menuturkan bahwa Menkopolhukam Wiranto juga meminta agar masyarakat di sana tak mudah terhasut berita hoaks dan provokasi.

"Karena salah satu pemicu kejadian itu ada beberapa berita yang tidak menyampaikan fakta sesungguhnya," katanya.

KKB Berulah Jelang Pilkada Serentak, 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tewas Ditembak

Mempertebal Kekuatan

Usai aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat, kepolisian mempertebal kekuatan. Anggota dari Polda sekitar dikerahkan untuk mengamankan Bumi Cendrawasih tersebut.

Tercatat, sebanyak 12 satuan setingkat kompi (SSK) atau sekitar 1.200 anggota dari Polda sekitar membantu pengamanan di Papua.

"Sudah 12 SSK atau 1.200 anggota dalam rangka penguatan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Polisi Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2019.

Menurut Asep, pelibatan ribuan personel dari Polda sekitar di Papua dalam rangka sebagai upaya pencegahan agar aksi kerusuhan tak terulang kembali. Dalam pengamanan, kata Asep, Polri tidak boleh berpikir underestimate dan meremehkan terhadap situasi yang ada.

"Kita dalam konteks pengamanan tidak boleh underestimate. Artinya hal-hal ada yang bisa diprediksi ada yang tidak. Oleh karenanya langkah yang tepat pemikiran menjaga itu. Kita tidak boleh meremehkan situasi yang ada. Apabila ada sesuatu kita siap. Dan utama sekali kehadiran itu untuk pencegahan," ujarnya.

Selain Polri, Asep menuturkan bahwa aparat TNI juga membantu dalam pengamanan. Yang pasti, lanjut Asep, kehadiran aparat TNI Polri untuk memberikan jaminan keamanan dan agar masyarakat tenang menjalankan aktivitas. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya