Provokator Perusuh di Fakfak Teridentifikasi

Kerusuhan di Fakfak, Papua Barat.
Sumber :
  • Takdir dan Wahyu / tvOne Fakfak.

VIVA – Polri menyebut kerusuhan yang terjadi Fakfak, Papua Barat, lantaran ada sekelompok orang yang melakukan provokasi dan pembakaran terhadap kios di pasar setempat. Polisi pun akan melakukan identifikasi, guna melakukan penegakan hukum terhadap kelompok tersebut.

Polisi Tangkap 3 Remaja di Cakung Penyiram Air Keras ke Pelajar dan Kejar Penyedia Bahan

"Segelintir orang yang mencoba memprovokasi masyarakat, tetapi sedang diidentifikasi kelompok masyarakat tersebut. Beberapa simbol juga sudah diamankan polisi dan tentunya khusus untuk Fakfak, apabila ditemukan perbuatan melawan hukum, maka akan dilakukan penegakan hukum," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu 21 Agustus 2019.

Bahkan, Dedi menuturkan, masyarakat setempat sempat bentrok dengan kelompok tersebut, lantaran sudah melakukan aksi anarkis. Hal ini yang menyebabkan adanya bentrokan dua kubu.

Buntut Amukan Warga vs Truk di Tangerang, Polisi: Sepakat Tidak Ada Truk Melintas

Guna mengamankan wilayah tersebut, polisi sudah menurunkan sebanyak satu SSK (satuan setingkat kompi) atau berjumlah 100 orang personel Brimob dari Polda Sulawesi Tenggara, yang diberangkatkan dari Sorong.

"Kehadiran aparat, demi menjamin keamanan. Bersama komponen masyarakat dan tokoh pemuda bersama-sama menjaga situasi kondusif selama ini yang sudah berjalan," katanya.

Budi Gunawan Kutip Piagam Madinah di Rakornas Pemerintah

Sementara itu, untuk wilayah lain, yaitu Mimika yang disebut juga adanya aksi unjuk rasa, Dedi menuturkan, aksi berlangsung aman dan damai. Polisi dan TNI melakukan pengamanan dengan pendekatan persuasif.

Sebelumnya, dua kubu terjadi bentrok di Fakfak, Papua Barat pada pagi ini. Massa yang awalnya berunjuk rasa dengan damai, tiba-tiba melakukan tindakan anarkis. Massa membakar sejumlah fasilitas umum dan pasar.

Warga setempat yang tak terima lahan pencariannya dirusak, langsung melakukan perlawanan. Kelompok tersebut pun sempat mengibarkan bendera bintang kejora yang membuat massa pro NKRI juga melakukan perlawanan. (asp)

Insiden ini menyebabkan MF mengalami luka serius di bagian mata, wajah, dan leher.

Kasus Penyiraman Air Keras di Pulogebang, Begini Kondisi Korban

Seorang pelajar berinisial MF (16) menjadi korban serangan penyiraman air keras oleh tiga remaja, yakni AF (17), FS (16), dan FT (16), di kawasan Jalan Raya Pulogebang.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024