Wagub Papua Barat Sebut Kerusuhan Fakfak Ditunggangi

Kerusuhan di Fakfak, Papua Barat.
Sumber :
  • Takdir dan Wahyu / tvOne Fakfak.

VIVAnews - Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, melihat ada kelompok yang menunggangi massa di belakang kerusuhan di Fakfak, Papua, sejak pagi tadi. Hal terlihat dari aksi damai yang berubah menjadi aksi pembakaran.

Pilkada Mamberamo Tengah Ricuh, Kapolres Rahangnya Kena Panah

"Ya benar betul, beberapa saat lalu memang di Fakfak ada aksi massa, kemudian berujung kepada pembakaran pasar, kemudian kantor dewan adat," kata Lakotani saat dihubungi, Rabu 21 Agustus 2019.

Mengenai kelompok apa yang memprovokasi massa hingga melakukan pembakaran dan penjarahan di Fakfak, Wagub Papua Barat belum bisa memastikan. Menurutnya, aparat keamanan sedang melakukan penyelidikan.

Pilkada Puncak Jaya Ricuh, Massa Pendukung Paslon Saling Panah-40 Rumah Dibakar

"Ada indikasi kuat bahwa ini sudah ditunggangi oleh kelompok-kelompok lain. Mungkin kelompok kriminal, kelompok anak-anak nakal yang selama ini suka melakukan kriminal dan menanti momen melakukan penjarahan dan kegiatan semacam ini," ujarnya.

Lakotani menambahkan saat ini kondisi Fakfak saat ini perlahan sudah mulai kondusif. Aparat penegak hukum sudah bisa menghalau dan menenangkan massa.

Distribusi Logistik Pilkada di 9 Wilayah Papua Hampir Rampung, Dua Kabupaten Pakai Helikopter

"Massa yang melakukan pembakaran sudah berhasil dihalau. Sudah dihalau sementara kondusif," katanya.

Untuk terus menjaga stabilitas keamanan di wilayah ini menurutnya Polri telah menambah kekuatan. Dengan menerbangkan anggota Brimob dari Manokowari.

"Nah, untuk pertahankan kondisi sudah diterbangkan dari Manokwari ke Fakfak itu BKO Brimob sejumlah 50 personel. Ini sesuai daya angkut pesawat jenis HTR yang akan mengangkut BKO Brimob untuk keamanan di Fakfak," katanya.

Sosialisasi kepada para penanggung jawab keamanan di Objek Vital Nasional

Sosialisasi Jasa Pengamanan Polri

Objek vital nasional harus mendapatkan pengamanan yang komprehensif untuk mencegah terjadinya insiden kamtibmas yang dapat menganggu kegiatan operasionalnya.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024