Tersangkut Besi, Nelayan Tewas di Dasar Danau
- ANTARA FOTO/Umarul Faruq
VIVAnews - Nasib nahas dialami Wayan Sukarsa (35), seorang nelayan asal Desa Buahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Ia terjatuh dari perahunya ketika mencari ikan di Danau Batur, Selasa pagi, 20 Agustus 2019.
Berdasarkan penuturan dari perbekel (kepala desa) setempat, sebelum ditemukan tewas korban berangkat sejak pukul 05.00 WITA dan biasanya sudah kembali pukul 07.00 WITA. Namun, hingga siang Sukarsa tak kunjung kembali.
Di tengah danau hanya ada sampan miliknya saja. Ia seakan raib entah ke mana. Merasa ada yang janggal, warga kemudian menghubungi Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar).
SAR yang mendapat laporan pukul 10.05 WITA langsung bergerak cepat menuju lokasi. "Personel yang kami berangkatkan dari Kantor Jimbaran sebanyak 10 orang dan Pos SAR Karangasem 4 orang," kata Pelaksana Harian Kepala Kantor Basarnas Bali, I Made Junetra, Rabu, 21 Agustus 2019.
"Sebelum tim kami tiba, terus dilakukan koordinasi dengan para potensi SAR yang sudah berada di lokasi dan mereka bersama nelayan setempat sudah mulai melakukan pencarian," tambah Junetra.
Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian di seputaran lokasi diduga korban tenggelam dengan menggunakan rubber boat. Dicurigai, ia tenggelam ketika sedang memasang jaring. Sebab, hanya terlihat sampan kosong saja. Tim SAR kemudian menerjunkan dua orang penyelam untuk mencari di bawah permukaan air dengan kedalaman 10-16 meter.
Pencarian berhasil. Pada pukul 14.45 WITA Wayan Sukarsa berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tubuhnya tersangkut di besi kait. "Ketika itu penyelam baru selesai melakukan pencarian dan hendak melakukan penyelaman tahap kedua. Tiba-tiba ditemukan handuk milik korban yang muncul di permukaan air," katanya.
Dengan adanya penemuan handuk milik korban, maka pencarian fokus pada area tersebut. Sementara itu, beberapa nelayan berupaya mencari korban dengan kait besi.
Tak lama berselang tubuh korban terlihat kepermukaan tersangkut di kait besi, tepat di keramba-keramba yang berjarak 100 meter dari daratan. Selanjutnya jenasah Wayan Sukarsa dinaikkan ke rubber boat untuk dibawa ke daratan dan diserahkan kepada pihak keluarga. (ase)