Geruduk Asrama Papua, FPI, FKPPI dan PP Dipanggil Polda Jatim
- Nur Faishal
VIVA – Perwakilan tiga organisasi masyarakat dan pemuda mendatangi Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya pada Selasa, 20 Agustus 2019. Mereka yang diundang Kepala Polda Jatim itu adalah perwakilan organisasi kepemudaan yang ikut menggeruduk Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat-Sabtu, 16-17 Agustus 2019.
Tiga organisasi kepemudaan (OKP) yang mendatangi Polda Jatim adalah Front Pembela Islam (FPI), Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia (FKPPI) dan Pemuda Pancasila (PP).
"Kapolda Jatim ingin koordinasi dengan pihak ormas karena situasi di sana (Papua) sedang panas," kata salah satu perwakilan OKP, Tri Susanti.
Polda mengundang perwakilan OKP itu untuk ikut meredam situasi yang panas di Papua dan Papua Barat pasca gesekan yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan. Pertemuan ini juga sebagai momen menjelaskan dan mengklarifikasi apa yang terjadi di Jalan Kalasan.
"Ini hanya (untuk) cooling down," ujar Susi.
Dia mengatakan, bahwa memang pihaknya menitipkan kepada pihak aparat agar menjaga bendera merah putih yang ada di depan atau dekat Asrama Mahasiswa Papua.
"Kami ini hanya ingin menegakkan bendera merah putih di sebuah asrama yang selama ini mereka menolak untuk memasang," katanya.
Tidak benar bahwa pada saat massa dari organisasi kepemudaan beraksi di Asrama Mahasiswa Papua terjadi pengusiran. "Tujuan kami untuk merah putih dan ternyata berdampak seperti itu, dan mungkin ada pihak lain yang sengaja mengkondisikan," kata Susi menambahkan.
Atas apa yang sudah terjadi sehingga menimbulkan kerusuhan di Papua dan Papua Barat, Susi menyampaikan permintaan maaf atas apa yang terjadi di Jalan Kalasan itu.
"Kami atas nama masyarakat Surabaya dan dari rekan-rekan ormas, menyampaikan permohonan maaf apabila ada ada masyarakat atau pihak lain yang sempat meneriakkan (kata rasialis) itu," kata Susi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, pertemuan dengan perwakilan organisasi kepemudaan (OKP) itu dimaksudkan untuk ikut menjaga kondusifitas wilayah di Jatim.
"Untuk menjaga bagaimana Jawa Timur ini tetap aman," katanya. [mus]