Sebanyak 25 Fasilitas Umum Rusak akibat Kerusuhan di Papua

Papua memanas, warga turun ke jalan
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVA – Sebanyak 25 fasilitas umum dirusak massa dalam aksi unjuk rasa yang terjadi di Papua dan Papua Barat pada Senin, 19 Agustus 2019. Seluruh fasilitas umum yang dirusak itu tersebar di Sorong dan Manokwari.

ASDP Tingkatkan Konektivitas di Wilayah 3T Lewat Optimalisasi Layanan Kapal Perintis

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, untuk wilayah Sorong, ada sebanyak 15 fasilitas umum yang dirusak. Sementara itu, di Manokwari ada 10 fasilitas umum yang terjadi kerusakan. Namun, Mabes Polri tidak menjelaskan fasilitas umum apa saja yang dirusak.

"Di Sorong ada 15 fasilitas umum yang mengalami kerusakan dan di Manokwari ada 10 fasilitas umum alami kerusakan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2019.

Pemain Timnas Indonesia Ricky Kambuaya Dapat Beasiswa Penuh S2 Magister Ilmu Manajemen

Saat ini, Dedi menambahkan, pemda bersama aparat masih mendata kembali fasilitas umum lain yang mengalami kerusakan. Sambil mendata, pemda dan aparat keamanan terus melakukan pembersihan sisa-sisa kerusuhan dari aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Senin, 19 Agustus 2019.

"Masih didatakan dan tugasnya aparat dan pemda melaksanakan pembersihan. Pohon-pohon tumbang, sisa pembakaran ban dibersihkan dan diharapkan aktivitas masyarakat berjalan normal," katanya.

Satu OPM Tertembak di Sorong Papua, TNI Berhasil Kuasai Markas dan Amankan Senjata

Dedi menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Pemda Papua, aparat dan tokoh masyarakat yang cepat mengantisipasi aksi unjuk rasa hingga tak menyebar luas.

"Kejadian kemarin sangat cepat diantisipasi. Kurang dari 1x24 jam permasalahan diselesaikan dengan baik dan tidak ada korban walaupun ada kerugian materiil. Nanti dari pemda akan memberikan bantuan segera memulihkan aktivitas dan properti," ujarnya.

Saat ini, situasi di Kota Manokwari, Papua Barat sudah berangsur normal. Aparat keamanan dan masyarakat membersihkan sisa pembakaran ban bekas dalam aksi kemarin. Warga sudah mulai berani keluar rumah, dan toko-toko mulai berani untuk buka.

Namun, kondisi ini berbeda sekali dengan di Kota Sorong. Massa masih banyak berkumpul dan melakukan blokir jalan.

Pagi tadi, massa melakukan aksi longmarch menuju kantor wali kota Sorong. Jumlah mereka mencapai sekitar seribuan lebih. Ada yang jalan kaki dan naik motor. Massa masih merasa marah dengan kejadian yang dialami mahasiswa di Jawa Timur.

Aksi unjuk rasa dan orasi dilakukan massa di Jalan Ahmad Yani. Akibat aksi hari ini, perekonomian di wilayah Sorong, Papua Barat, masih lumpuh.

Toko, kantor, gedung-gedung, masih tutup. Warga menutup akses jalan dengan barang-barang yang mereka temukan di jalan. Penutupan jalan masih berlangsung di jalan protokol Kota Sorong, dan juga di jalan-jalan yang menuju permukiman warga.

Amoye Madai, Mahasiswa Papua yang ingin jadi guru

Pemuda Asal Papua Ingin Jadi Guru Demi Selamatkan Kampungnya yang Sudah Tidak Ada Guru

Seorang mahasiswa bernama Amoye mengungkapkan alasan berkuliah karena ia ingin menjadi seorang guru, sebab di kampung halamannya sudah tidak ada lagi guru yang mengajar.

img_title
VIVA.co.id
5 September 2024