Tak Boleh Ceramah di Malaysia, Zakir Naik Minta Maaf: Ada Rekayasa
- VIVA/Muhammad Yasir
VIVA – Ulama Zakir Naik telah menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan kontroversialnya baru-baru ini. Namun, Zakir menegaskan bahwa dia tidak rasis, setelah polisi Malaysia melarangnya menyampaikan ceramah di semua negara bagian di Malaysia.
Kepala Bagian Komunikasi Royal Malaysia Police, Asmawati Ahmad, membenarkan larangan tersebut. "Ya, perintah semacam itu telah diberikan kepada semua polisi di negara bagian. Ini dilakukan untuk kepentingan keamanan nasional dan untuk menjaga kerukunan ras," kata Asmawati.
Dilansir dari Straits Times, dalam permintaan maafnya, Zakir Naik mengatakan orang-orang yang menentangnya telah memberikan pernyataan di luar konteks dan menambahkan 'rekayasa palsu' ke dalamnya.
"Meskipun saya telah memberikan klarifikasi, saya merasa harus meminta maaf kepada semua orang yang merasa sakit hati karena kesalahpahaman ini. Saya tidak ingin ada di antara kalian yang menyimpan perasaan buruk," ujar Zakir Naik.
"Bukan niat saya untuk membuat marah individu atau komunitas. Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas kesalahpahaman ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Ulama berusia 53 tahun itu mengatakan bahwa misinya adalah untuk menyebarkan perdamaian di seluruh dunia. Namun, dia menyesal telah menghadapi para pencela yang mencoba mencegahnya menjalankan misi tersebut.
'Seperti yang Anda lihat selama beberapa hari terakhir, saya dituduh menyebabkan perselisihan rasial di negara ini (Malaysia) dan para pencela saya menggunakan kalimat tertentu yang diambil di luar konteks dan menambahkan rekayasa aneh ke dalamnya," tutur Zakir Naik.
"Itu membuat saya khawatir karena mereka yang terluka belum mendengar ceramah saya, tetapi mendasarkan kesan mereka pada kutipan di luar konteks," ujarnya.
"Itu adalah penyebab kekhawatiran bagi saya karena itu merusak citra Islam. Rasisme adalah kejahatan yang saya lawan dengan keras, dan itu adalah kebalikan dari semua yang saya perjuangkan sebagai seorang pengkhotbah Islam," ungkap ulama asal India itu.
Zakir mengimbau kepada warga Malaysia, khususnya non-Muslim, untuk mendengarkan ceramahnya secara keseluruhan. "Ceramah saya ada di Youtube, Peace TV dan aplikasi seluler Peace TV," kata dia.
Senin kemarin, Zakir diinterogasi selama 10 jam oleh polisi di Bukit Aman berdasarkan Bagian 504 KUHP atas penghinaan yang disengaja, dengan maksud untuk memprovokasi perdamaian. Dia diselidiki atas komentar rasialnya dalam sebuah acara publik di Kota Baru, Kelantan, yang telah menuai 115 keluhan publik.