Viral Ceramah Kontroversi UAS, Khofifah: Saring Sebelum Sharing

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Sepekan terakhir dua kejadian tak nyaman mewarnai negeri ini. Pertama, aksi teror yang dilakukan IM (30 tahun) terhadap Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, yang melukai Aiptu Agus Sumarsono dan Briptu Febian. Kedua, heboh ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) soal salib yang berpotensi perpecahan. 

Aisar Khaled dengan Fuji Semakin Dekat, Warganet Ramai Senggol Thoriq Halilintar

Kedua kejadian itu gara-gara media sosial (medsos). Polisi menduga, IM melakukan aksi teror di Polsek Wonokromo karena terpengaruh konten radikal ekstrem di medsos, seperti YouTube dan Facebook. Begitu pula polemik UAS, diawali tersebarnya video ceramahnya pada Jumat, 16 Agustus 2019. Ceramah itu sebetulnya terjadi tiga tahun lalu. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan betapa besar pengaruh medsos dalam kehidupan sosial saat ini. Dia menyampaikan itu setelah menjenguk anggota korban teror Polsek Wonokromo, Aiptu Agus Sumarsono, di RS Bhayangkara pada Minggu malam, 18 Agustus 2019. 

Luluk PKB Terima Hasil Pilkada Jawa Timur, Ucapkan Selamat ke Khofifah-Emil

Dari Kepolisian, Khofifah menerima hasil penyelidikan teror tersebut. Si pelaku teror, IM diduga kuat berbuat nekat karena terpengaruh konten radikal ekstrem dari medsos. "Sosmed, teman-teman, yang menurut saya semestinya bisa mengajak kita semua untuk membangun kehidupan yang konstruktif dan produktif," katanya mengingatkan. 

Saat ini, lanjut Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu, masyarakat sangat mudah mengakses dan mengunggah informasi di medsos. "Semua sangat mudah memviralkan, tanpa disaring. Makanya, saring sebelum sharing (menyebarkan) itu menjadi penting, supaya masing-masing kita bisa melihat urgensi dari yang di-sharing," ujar Khofifah.

Khofifah-Emil Menang dengan 12,1 Juta Suara di Pilgub Jatim

"Setelah kita saring, oh, enggak, ini tidak baik, oh, enggak, ini tidak benar, kita tidak share. Jadi, saring sebelum kita sharing."

Ilustrasi boikot.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024