Geger Ceramah Salib UAS, Mereka yang Buka Suara

Ustaz Abdul Somad saat berada di Bandara Kualanamu, Sumut.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Polemik mengenai pengajian Ustaz Abdul Somad ditanggapi banyak tokoh. Mulai tokoh agama, politisi, organisasi masyarakat, sampai artis. Tanggapan mereka jelas berbeda-beda. Tapi semua berharap agar semua pihak menahan diri dengan masalah ini.

Dalam video klarifikasinya, UAS hanya menjelaskan, berdasarkan apa yang dia ketahui, dan ia pahami sesuai ajaran Islam. Dia menjelaskan hanya menjawab pertanyaan, bukan membuat-buat untuk merusak hubungan.

"Ini perlu dipahami dengan baik," kata Ustaz Somad dalam video klarifikasinya.

Menurut UAS, dia menyampaikan ceramah itu di pengajian, di dalam masjid tertutup, bukan di stadion atau  lapangan sepakbola, apalagi di stasiun televisi. Apa yang dia sampaikan jelas untuk intern umat Islam.

Dia hanya menjawab pertanyaan tentang patung dan kedudukan Nabi Isa Alaihis Salam untuk orang Islam dalam Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW.

Pengajian itu juga sudah lebih dari tiga tahun yang lalu. Saat kajian Subuh Sabtu, di Masjid An Nur Pekanbaru, UAS menjawab sebuah pertanyaan seputar patung salib dari salah satu jemaah, yang ditulis di sebuah kertas.

Masalah ini dengan cepat menjadi polemik, setelah videonya beredar. Perdebatan di dunia maya terjadi. Tagar "Kami Bersatu Bersama UAS" ikut menggema dan sempat jadi yang terpopuler di Twitter.

"Sebagai warga yang baik, saya tidak akan lari, saya tidak akan mengadu, saya tidak akan takut karena saya tidak merasa salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa," kata UAS.

Isa Zega Dilaporkan Atas Kasus Dugaan Penistaan Agama, Bukti Sudah Diserahkan ke Polisi

Ini para tokoh yang berkomentar terkait masalah yang menimpa UAS:


1. Presiden PKS: Jangan Baperan

Kontroversi Transgender Isa Zega Berhijab Saat Umrah, Bagaimana Menurut Hukum Islam?

Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Sohibul Iman, turut menanggapi viral video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang menyinggung soal salib. Menurut Sohibul, hak siapapun untuk melaporkan UAS, jika merasa tersinggung, dan UAS diyakini siap melalui proses itu. Tapi menurutnya, sebagai warga negara kita jangan terlalu terbawa perasaan.

"Tetapi, menurut saya, kita ini sebagai warga negara jangan baperan. Jangan, dikit-dikit kita merasa tersinggung, kemudian melaporkan. Sebetulnya kan ada jalan yang lebih baik dari itu, yaitu melalui komunikasi interpersonal, klarifikasi dulu, tanya dulu. Itu jalan yang jauh lebih meng-Indonesia," katanya.

Fakta-fakta Isa Zega, Transgender yang Dikencam Gegara Umroh Gunakan Baju Syar'i

2. Angkatan Muda Kristen

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia merasa apa yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad dianggap menyakitkan. Menurut Sekretaris GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, ceramah UAS menyinggung umat Nasrani.

"Di sisi lain, kami mengajak kepada setiap lembaga agama, baik Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan lainnya, untuk saling menjaga keharmonisan karena kita hidup di tengah masyarakat yang majemuk," katanya.

3. Ketua MPR Minta Jangan Mundur ke Perselisihan Agama

Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta semua pihak menahan diri mengenai ceramah yang disampaikan Ustaz Abdul Somad. Dia tidak ingin, masyarakat terlibat perselisihan antaragama lagi. "Jangan mundur lagi, soal suku agama itu sudah kelar 74 tahun yang lalu. Jadi para nenek moyang kita, pendiri negeri ini sudah menyelesaikan itu," kata Zulkifli di Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.

Menurutnya, seluruh warga negara harusnya fokus kepada visi Indonesia ke depan. Hal itu menurutnya yang paling sesuai dengan nilai-nilai konstitusi di Indonesia.

4. PBNU Menyesalkan Ceramah UAS

Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan Robikin Emhas menyatakan, dalam ajaran agama Islam Allah SWT telah menegaskan di dalam Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 108 tentang larangan mencela atau memaki manusia yang meyakini Tuhannya selain Allah SWT.

Selain itu, lanjut Robikin, dalam surat Al-Kafirun juga Allah SWT telah menegaskan bahwa Islam mengajarkan toleransi antarumat beragama.  "Kenapa Islam mengajarkan umatnya untuk toleran. Lakum dinukum waliyadin (Agama mu agama mu, agama ku agama ku). Artinya toleransi itu penting. Dan untuk memahami toleransi itu pemikirannya harus luas, pemahamannya harus utuh," kata Robikin.

5. PA 212 Minta Penyebar Video UAS Diperiksa

Juru Bicara Persatuan Alumni 212, Novel Bamukmin, menyebut bahwa kejadian seperti yang menimpa Ustaz Abdul Somad mengenai ceramahnya soal patung salib itu bukan baru kali ini saja. Di mana seorang ustaz memberikan materi agamanya sebagai kewajibannya sebagai orang muslim kepada muslim yang lain. Tapi itu disampaikan di tempat yang tepat yaitu di tempat tertutup.

Alasannya karena sudah sesuai dan tercantum dalam Pasal 29 UUD 1945, sehingga apa yang dilaporkan dengan dugaan penghinaan agama Pasal 156a KUHP tidak memenuhi unsur.

"Penyebar video atau yang memviralkan video yang sudah 3 tahun lalu juga harus diperiksa untuk didalami dengan tujuan apa memviralkan video yang sudah jelas penyampaian itu adalah jelas untuk kalangan sendiri dan pelapor juga diduga kuat ingin mengadu domba anak bangsa karena permasalahan tersebut adalah masalah sensitif untuk diangkat ke muka publik," kata Novel.

6. Pendeta: Orang Kristen Tak Perlu Tersinggung

Pengajar Comparative Religious Study yang juga Pendeta di gereja Abbalove, A Mirdjaja, meminta kepada semua pihak, khususnya umat Kristiani tidak mempersoalkan pernyataan Ustaz Abdul Somad tentang patung-salib yang baru-baru ini viral di media sosial.

"Pandangannya juga tidak mewakili tafsir atau dalil-dalil umum tentang Yesus, keawaman Ustaz Somad terhadap kekristenan harus dimaklumi. Karena yang bersangkutan belum pernah mempelajari kekristenan secara benar, jadi jangan malah dikutuki apalagi sampai menuntut ke pengadilan," kata Pendeta Mirdjaja.

7. Deddy Corbuzier: Jangan Munafik

Mentalist Deddy Corbuzier posting pendapatnya di media sosial dan juga berkomentar soal salib. Meski demikian Deddy tidak spesifik menyebut nama ustaz Abdul Somad dalam komentarnya.

"Lambang salib merah di ambulance itu Bukan salib Kristen Bambang!!. Itu lambang bendera Swiss.. SBG negara yg pertama membuat Palang Merah.. Gue muslim.. gw gak nolak barang2 buatan "kafir', sok matiin lagi PLN.. jangan main HP.. jangan naik kendaraan.. yg buat kan kafir semua," tulisnya dalam akun @corbuzier.

Lebih lanjut ia juga mengungkit soal negara Pancasila. "Ingat negara kita PANCASILA.. jangan munafik ketika teriak teriak  "Jangan pakai barang buatan kafir"...Tapi teriaknya di microphone buatan Cina.."

Tak hanya itu, pada komentar yang terkesan emosi itu Deddy juga mengungkit soal sebutan 'kafir'.

"Dulu si Bambang blg.. jgn nonton acara Hitam Putih di TV Krn yg bawa acaranya Kafir.. tonton yg lain.. Bro.. TV Antum buatan Kafir juga Bro... Ga sekalian jgn nonton TV? Mau beli TV buatan Indonesia? Satelit nya buatan Kafir juga Bro.. sok.. hidup di gua," tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya