Tagar 'Kami Bersatu Bersama UAS' Menggema di Twitter

Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sumber :
  • Antara Foto/ Muhammad Iqbal.

VIVAnews - Tagar 'kami bersatu bersama UAS' menggema dan menjadi yang paling populer di topik pencarian Twitter di Tanah Air pada hari ini, Minggu 18 Agustus 2019. Hingga pukul 11.08 WIB, jumlah warganet yang membicarakannya sudah menembus 10,5 ribu cuitan.

Viral Parkir Mobil di Bandara Rp1,2 Juta, Warganet: Enggak Usah Kaget

Berdasarkan penelusuran VIVAnews, berbagai cuitan disampaikan oleh warganet. Sebagian dari mereka memberikan dukungan kepada UAS alias Ustaz Abdul Somad.

Misalnya saja akun @pramescowiranta, dia mengutip jawaban dari Imam Syafi'i mengenai siapakah seorang guru yang pantas diikuti. Imam Syafi'i lantas menjawab, "Ikutilah ulama yang dibenci kaum kafir, kaum manafiq, dan kaum fasik."

Hari Ini Pilkada 2024 Digelar Secara Serentak, Warganet Bagikan Momen Nyoblos
>
Daftar Pemain Timnas Indonesia Buat ASEAN Cup 2024 Dirilis, Warganet: New Generation

Lalu @dewi_avianty, yang menyampaikan dukungan dalam bahasa Inggris. Menurutnya, Ustaz Somad hanya menyampaikan apa yang benar sesuai dengan ajaran Islam.

"UAS only tells us the right path according to Islam. Because so far many people who don't know. So, where's the fault of UAS? Is it your fault for interfering too much with matters of Islamic religion...? Mind on your business pls...."

>

Namun, ada pula dari warganet yang melontarkan Twittan bernada ejekan dan sindiran kepada UAS dalam bentuk foto-foto atau meme. Misalnya @AdelinaAurelia, menuliskan bahwa siapa yang dari awal permainkan agama hanya untuk kepentingan golongan, pada akhirnya dengan cara yang sama hal itu akan mengenainya juga.

>

Kemudian @CRYlN9, yang memposting sebuah foto seorang wanita yang tengah menonton sebuah layar komputer sambil di tangannya memegang minuman. Dia menulis, "Watching the stupidity in  #KamiBersatuBersamaUAS is fun yall."

>

Sebelumnya, ramai diberitakan bahwa Ustaz Abdul Somad atau UAS dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur oleh organisasi massa Brigade Meo Nusa Tenggara Timur. Hal ini, karena ceramah UAS yang dinilai telah melecehkan agama lain.

Namun, sampai dengan Minggu pagi, 18 Agustus 2019, Polda NTT belum menerima laporan dari Brigade Meo. Sehingga, dapat dipastikan tidak ada penanganan kasus hukum dengan terlapor Ustaz Abdul Somad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya