Gaya Asyik Jokowi saat Ramah Tamah dengan Paskibraka di Istana

Presiden Jokowi saat ramah tamah dengan Paskibraka di Istana
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Rangkaian upacara detik-detik HUT RI ke-74 di Istana Merdeka sudah selesai. Proses berakhir upacara HUT RI ini setelah upacara penurunan bendera Merah Putih selesai dilaksanakan 68 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka.

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Sabtu sore itu juga, 17 Agustus 2019, seluruh anggota Paskibraka 2019 dan tahun-tahun sebelumnya, serta dari Gita Bahana Nusantara, melakukan ramah tamah dengan Presiden Joko Widodo.

Acara digelar di Istana Negara, yang letaknya di belakang Istana Merdeka, lokasi upacara digelar. Diawali dengan jamuan makan malam. Beberapa makanan disajikan, seperti nasi liwet hingga nasi mandi. Jajanan khas Indonesia lainnya juga disajikan.

Sarapan Bareng Paslon Luthfi-Yasin dan Raffi Ahmad, Jokowi Ngaku Tak Diundang Kampanye di Solo

Tak berapa lama berselang, Jokowi datang. Ia kemudian mengelilingi anggota yang menyebar di beberapa sudut. Menyalami satu persatu, dan juga memberi kesempatan untuk berfoto.

Asyik bersama Presiden Jokowi, grup musik RAN masuk dan langsung menghibur dengan membawakan tembang andalannya berjudul 'Selamat Pagi'. Kehadiran RAN ini, mengagetkan dan membuat sebagian peserta histeris. Mereka ikut bernyanyi.

Sarapan Bareng Ahmad Luthfi, Jokowi: Calon Pemimpin Harus Mampu Yakinkan Rakyat

Bahkan, Jokowi pun tak luput ikut menikmati kemeriahan malam itu. Ia tersenyum-senyum, melihat RAN bernyanyi dan menghibur para anggota Paskibraka dan Gita Bahana Nusantara.

Jokowi menaiki panggung, dan secara khusus menyampaikan terima kasih kepada RAN yang memberikan hiburannya.

"Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih pada RAN, makasih semuanya yang telah menghibur pemuda-pemudi kita dari Sabang sampai Merauke, dari Miyangas sampai Pulau Rote," kata Jokowi, menyampaikan sambutannya di atas panggung.

Dalam sambutannya, Jokowi lebih banyak menitipkan pesan-pesan perdamaian. Apalagi yang ada di hadapannya adalah generasi muda, yang akan meneruskan perjuangan bangsa. Dia menegaskan, Tuhan menganugerahi Indonesia perbedaan. Baik itu agama, suku, budaya, bahasa.

"Jangan sampai karena perbedaan agama, perbedaan suku, perbedaan bahasa daerah, tradisi menyebabkan kita menjadi kelihatan tidak satu, tidak bersatu. Saya titip saudara-saudara adalah masa depannya Indonesia," kata mantan Gubernur DKI itu.

Maka itu, ia mengingatkan, agar anggota Paskibraka yang dari Aceh misalnya untuk tidak malu mempelajari budaya Papua atau daerah lainnya. Begitu juga sebaliknya, saling belajar dan memahami perbedaan itu.

"Keutuhan Negara Kesatuan RI ke depan tergantung pada saudara-saudara semua. Kalau saling mengenal, saling tahu, bisa saling menghormati, bisa saling menghargai, ya inilah Indonesia," katanya.

Presiden Jokowi saat ramah tamah dengan Paskibraka di Istana

Seperti dalam acara-acara lainnya, Jokowi juga membagi-bagikan hadiah. Dia sempat menanyakan, apakah ada yang memiliki kaki bernomor sepatu 43. Banyak yang mengaku-ngaku, hingga akhirnya Jokowi memanggil seseorang yang bernama Abel.

Abel berasal dari Sulawesi Selatan. Ia tampak grogi. Abel diminta menghafalkan Pancasila. Setelah sukses, Jokowi kemudian memberikan sepatu jenis kets berwarna merah.

"Ini adalah sepatu, sepatu saya. Sudah saya pakai. Ini produksi dalam negeri dari Bandung. Ini yang akan saya berikan pada Abel. Jadi sepatunya itu agak kotor dikit karena pernah dipakai," kata Jokowi. Abel nampak sumringah, dan mencium tangan Jokowi.

Jokowi juga memberikan sepeda. Kali ini bukan karena mengacungkan tangan. Tetapi, karena memang ditunjuk Jokowi.

Awalnya, Jokowi mengingat kembali saat pengerekan bendera pada upacara detik-detik HUT RI, Sabtu, pagi tadi. Salah satu pengereknya bernama Rangga Wirabrata Mahardika. Ia berasal dari Bekasi Jawa Barat.

Jokowi mengaku, saat melihat Rangga menggerek bendera, ada perasaan grogi dalam dirinya. Jokowi melihat itu, berdasarkan cara Rangga menarik nafas ketika menarik tali bendera.

"Tapi kelihatan agak grogi dikit. Sehingga harus ambil napasnya kelihatan. Saya melihat di TV itu, bener?" tanya Jokowi.

Rangga tidak menampik bahwa ada rasa grogi dalam dirinya. Ia mengaku, mungkin rasa itu hanya bawaan dirinya. Setelah itu, ia kembali bisa lepas. Rangga mengatakan, saat berjalan ke tiang ia gugup. Begitu tiba di depan tiang, langsung deg-degan.

"Ya sudah, makasih. Mungkin ada beban apa gitu. Apa ingat pacar di rumah," kata Jokowi disambut riuh. Rangga pun kemudian diberi sepeda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya