Polisi Duga Pria Penyerang Polsek Wonokromo Lakukan Amaliah
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Tim Detasemen Khusus Kepolisian RI turun tangan dalam peristiwa penyerangan anggota di Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, oleh pria pada Sabtu petang, 17 Agustus 2019. Diduga, pelaku yang belakangan diketahui berinisial IM (30 tahun) itu terpapar kelompok radikal ekstrem dan melakukan amaliah.
"Saat ini pelaku diproses lebih lanjut oleh Densus (Antiteror) dan penangannya dikoordinasikan baik dengan Polda Jawa Timur maupun Polrestabes," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Polisi Sandi Nugroho, di lokasi pada Sabtu malam.
Berdasarkan data diperoleh dari Kepolisian, polisi menemukan barang bukti dari dalam ransel hitam yang dibawa pelaku, yang mengarah pada tindakan radikal. Yakni berupa kertas bergambar mirip lambang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepolisian akan menyelidiki lebih dalam apakah pelaku terafiliasi dengan ISIS. "Kami masih dalami itu," ujar Sandi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, membenarkan soal temuan barang bukti kertas bergambar mirip lambang ISIS itu. Dia juga mengiyakan dugaan kuat motif pelaku ialah amaliah. "Diduga kuat melakukan amaliah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pria tak dikenal tiba-tiba menyerang Aiptu Agus Sumarsono dengan senjata celurit di SPKT Markas Polsek Wonokromo pada Sabtu petang, sekira pukul 17.00 WIB. Aiptu Agus mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara pelaku dibawa anggota Densus untuk penyidikan.