190 Sensor Sistem Peringatan Dini Gempa Dipasang di Seluruh Wilayah
- VIVAnews/Syaefullah
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG berencana akan memasang sensor sistem peringatan dini gempa Earthquake Early Warning System (EEWS) di berbagai daerah di Tanah Air.
"Akan dipasang 190 unit sensor, yang akan dikonsentrasikan di wilayah potensi gempa bumi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Rahmat Triyono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.
Ia menjelaskan, alat sensor itu untuk memonitor zona-zona megathrust dan patahan aktif, yaitu di Sumatra Barat, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.
"Bilamana uji coba ini berhasil, maka akan dikembangkan secara masif di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
EEWS, kata Rahmat, mencakup tiga sistem, yaitu: pertama, adalah sistem monitoring yang mendeteksi gempa bumi di hulu. Kedua, sistem pemrosesan data secara otomatis yang mengolah data secara cepat dalam hitungan detik. Dan, ketiga adalah sistem diseminasi penyebarluasanan informasi, peringatan dini di hilir, ditujukan kepada masyarakat yang disertai saran untuk menyelamatkan diri.
"Sistem ini akan memberikan informasi lebih dini sekitar 15 sampai 30 detik, sebelum dirasakan guncangan gempa kuat melanda suatu kawasan,” ujarnya.
Menurutnya, sistem ini tidak saja bermanfaat bagi masyarakat untuk bertindak lebih cepat menyelamatkan diri dari gempa, tetapi dapat mengamankan objek vital berbasis respons instrumen, misalnya sistem transportasi cepat dan industri penting dapat dinon-aktifkan (shut down) beberapa detik lebih awal sebelum gempa menimbulkan kerusakan.
Lebih lanjut, kata dia, sistem ini tidak bertujuan untuk meramal kapan terjadi gempa, tetapi lebih kepada memberi peringatan kepada masyarakat bahwa akan terjadi gempa signifikan dalam hitungan beberapa detik hingga beberapa puluh detik ke depan.
”BMKG berpandangan bahwa peringatan dini gempa meskipun dalam hitungan detik sebelum terjadi gempa, akan sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa manusia dan infrastruktur penting,” tuturnya.
Adapun teknologi EEWS yang merupakan joint cooperation antara Pemerintah China dan Pemerintah Indonesia ini mengacu kepada sistem EEWS di Negara China.