Kisah Bayi Ajaib, Tiga Hari Peluk Mayat Ayah
- U-Report
VIVA – Malang nian nasib N, bayi berusia 14 bulan yang tinggal di kompleks Perumahan Kaliwining Asri, Bedadang Kulon, Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dia ditemukan menangis di dalam rumah yang terkunci sambil memeluk jasad ayahnya, Aan Junaidi alias Fauzi (40).
Ternyata, si bayi perempuan itu sudah terkurung bersama jasad ayahnya selama tiga hari di dalam rumah. Si bayi N adalah anak Fauzi hasil buah perkawinan dengan istrinya yang sejak lima bulan lalu pergi bekerja di Taiwan sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Di rumah, Fauzi dan N tinggal berdua sejak beberapa bulan lalu.Â
Penuturan tetangga, selama ini almarhum Fauzi memang bertabiat baik, tapi dia pria yang cukup tertutup. Jarang ke luar rumah dan lebih banyak bersama anaknya di dalam rumah. Almarhum diketahui memang seorang pengangguran.
Tiga hari sebelum ditemukan meninggal, Minggu, 11 Agustus 2019, warga melihat Fauzi masih makan bersama anaknya di depan rumah. Fauzi diketahui meninggal setelah warga menerima laporan dari bocah setempat yang bermain bola di depan rumah almarhum Fauzi pada Rabu, 14 Agustus 2019.
Bocah-bocah itu mengaku mendengar suara tangisan anak bayi. Warga kemudian mengecek, tapi rumah dalam kondisi terkunci dari dalam. Curiga, warga menghubungi RT setempat, juga petugas Kepolisian Sektor Rambipuji. Saat pintu didobrak, diketahui N terlihat dalam kondisi menangis sambil memegangi tubuh ayahnya yang sudah tidak bernyawa.
Kepala Kepolisian Resor Jember, Ajun Komisaris Besar Polisi Kusworo Wibowo, membenarkan soal peristiwa tersebut. Saat ditemukan, tubuh korban sudah dalam kondisi mulai membusuk. Kondisinya telentang di atas kasur. "Malam Minggu korban masih mengobrol dengan tetangganya," katanya kepada VIVA.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Jember dan diautopsi. Adapun si bayi malang itu langsung dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat setempat. Saat pertama kali ditemukan, N lemas kemungkinan tidak makan dan minum selama tiga hari. Beruntung dia ditemukan pada waktu yang tepat. "Sekarang anaknya dirawat tetangganya sampai ada anggota keluarganya mengambil," kata Kusworo.