JK Desak Serang Balik KKB di Papua, Menhan Ryamizard: Harus
VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu setuju dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal sikap yang seharusnya dilancarkan menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ryamizard mendukung desakan JK agar aparat menyerang balik KKB yang menyerang Briptu Hedar hingga gugur beberapa waktu lalu.
"Harus serang, jangan dibiarkan (KKB), enggak boleh. Ini Negara Republik Indonesia, (KKB) itu pemberontak, tidak bisa dibiarkan," kata Ryamizard di kampus Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 14 Agustus 2019.
Dia mengaku akan memanggil pihak terkait terkait insiden penyerangan Briptu Hedar oleh KKB, termasuk membahas langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan. "Nanti saya konsolidasi ke kantor bila perlu saya panggil ke kantor apa penyebabnya," ujar Ryamizard.
Sebelumnya, Jusuf Kalla memerintahkan TNI dan Polri melakukan penyerangan balik terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang telah menembak mati Briptu Hedar dengan menggunakan senjata laras panjang.
Wapres JK mendesak adanya respons keras dari aparat atas penembakan itu. Dia berharap ada serangan yang menimbulkan efek jera terhadap gerombolan bersenjata tersebut.
"Apabila ada yang menyerang aparat polisi negara, harus diselesaikan, harus diserang balik. Itu harus. Kalau diterima begitu saja itu salah," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Selasa, 13 Agustus 2019.
Meskipun demikian, Wapres juga menekankan harus ada penyelesaian jangka panjang atas konflik di Papua. Apalagi konflik di wilayah ini telah berlangsung cukup lama. "Yang penting kita selesaikan masalahnya. Secara umum. Supaya Papua itu lebih aman," kata JK.
Briptu Haedar merupakan anggota Polda Papua yang tergabung dalam Satgas Gakkum Ops Menangkawi 2019. Almarhum ditemukan gugur di kampung Usir dekat kampung Modidok Kabupaten Puncak usai disergap oleh segerombolan orang bersenjata.
Sementara, rekan Briptu Haedar, Bripka Alfonso Wakum, berhasil melarikan diri dan melapor ke posko Induk Satgas Menangkawi, terkait penyanderaan rekannya itu.
Briptu Hedar sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya ditembak oleh kelompok yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Dari penyelidikan awal, senjata yang digunakan pelaku penembakan diduga berjenis laras panjang. Dia ditembak dan mengenai kepala belakang.
Tim gabungan TNI Polri pun bergegas menjemput Briptu Hedar di lokasi penyanderaan. Hanya saja, perwira polisi tersebut ditemukan sudah meninggal dunia. Saat ini, jenazah korban sudah dievakuasi dan rencananya pada hari ini akan diterbangkan ke Makassar untuk dimakamkan. (ase)