Kebakaran di Gunung Arjuna Meluas, Pemadaman Melalui Udara
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVANEWS – Kebakaran di kawasan Gunung Arjuna, Jawa Timur, semakin meluas. Areal yang terbakar di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) atau lereng Gunung Arjuna saat ini telah mencapai 70 hektare dari sebelumnya hanya 40 hektare lahan yang terbakar.
Tim Gabungan Pemadaman Gunung Arjuna telah menetapkan status kebakaran ini menjadi tanggap darurat. Sebab, perluasan wilayah yang terbakar dikhawatirkan terus meluas dan mengancam habitat tumbuhan langka dan satwa yang ada di Gunung Arjuna.
"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Batu bersama wali kota, sekda dan kepala UPT Tahura Malang melaksanakan koordinasi terkait penanganan kebakaran hutan Gunung Arjuna. Kami menetapkan status tanggap darurat atas kebakaran ini," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim, Rabu, 31 Juli 2019.
Bahkan, karena kebakaran tak kunjung padam, tim gabungan bakal melakukan pemadaman dengan menggunakan water boombing atau melakukan penyiraman air melalui pesawat atau helikopter milik TNI AU Abdurahman Saleh, Malang.
"Penanganan kebakaran hutan Gunung Arjuna akan menggunakan water boombing. Terkait detailnya (waktu dan kebutuhan air) masih belum bisa dijelaskan," ujar Rochim.
Sementara itu, pada Minggu, 28 Juli 2019 titik api berlokasi di koordinat -7.763050,12.585833 pada ketinggian 3152 meter di atas permukaan laut. Pada Rabu, titik api meluas hingga koordinat -7.765940,112.579060 yang berada pada ketinggian 2.730 meter di atas permukaan laut.
"Kami belum dapat memobilisasi instansi lain. Sebab harus memperhatikan keselamatan kerja, mengingat medan yang cukup curam. Peralatan untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan pun masih terbatas," tutur Rochim.
Demi keselamatan para pendaki, rekomendasi dari tim di lokasi jalur pendakian Gunung Arjuno dan Gunung Welirang masih ditutup sampai dengan waktu yang belum ditentukan.