876 Pegawai KPPN Jakarta Ikuti Rapid Test BIN, 20 Reaktif Corona
- VIVAnews/Muhammad AR
VIVA – Badan Intelijen Negara (BIN) hari ini menggelar rapid test massal di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta ll di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, Senin, 6 Juli 2020.
Rapid test diiringi dengan uji swab test atau Policymer Chain Reaction (PCR) test ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan guna membantu pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono mengungkapkan, rapid test dan swab test ini diperuntukan khusus untuk pegawai KPPN Jakarta lll. Dengan rapid test ini diharapkan dapat mencegah penularan COVID-19.
"Hari ini kami menggelar rapid test di KPPN Jakarta lll khususnya untuk pegawai sini untuk melakukan pemetaan dan percepatan dalam rangka mengatasi wabah COVID-19 ini," ucap Neno kepada wartawan, Senin, 6 Juli 2020.
Baca juga: Doni Munardo: COVID-19 Adalah Malaikat Pencabut Nyawa
Para pegawai KPPN Jakarta lll ini diberi pelayanannya gratis berupa rapid test. Bila hasilnya reaktif maka akan dilakukan penanganan lebih lanjut dengan uji swab untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
Adapun 876 pegawai KPPN Jakarta lll menjalani rapid test hari ini. Dari jumlah itu, 20 orang menunjukan hasil reaktif. Mereka pun langsung ditindaklanjuti dengan swab test atau PCR test.
"Untuk yang 20 orang reaktif ini kan belum tentu positif, makanya mereka diikutkan untuk swab test," jelasnya.
Dalam rapid test ini, BIN mengerahkan setidaknya 40 tenaga medis profesional dari Medical of Intelligence. BIN juga menyediakan 1.000 kit alat rapid test untuk kegiatan ini. Selain itu, BIN menyediakan 2 unit mobile laboraturium untuk melakukan uji swab test. Mobile Lab ini dapat bekerja selama kurang lebih 5 jam dengan 300 sampel per harinya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta Ludiro mengakui rapid test ini membantu pihaknya dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19. Sebab, sebagian pegawai KPPN memang diharuskan bekerja di kantor mengingat berurusan dengan pencairan keuangan.
"Ini merupakan kegiatan bagian dari upaya pencegahan COVID-19 karena sebagaimana diketahui kami di Kanwil Dirjen Perbendaharaan Keuangan DKI beserta 10 KPPN yang ada di bawahnya dalam melaksanakan pekerjaan ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tidak bisa diselesaikan dari rumah dalam bentuk WFH. karena teman-teman di KPPN terkait dengan eksekusi pencairan anggaran untuk penanganan COVID-19 sebagai program pemerintah untuk menstimulus kegiatan ekonomi tetap berjalan dalam situasi Pandemi ini," ucap Ludiro.
Dia menambahkan, kehadiran para pegawai di kantor tentunya berisiko tinggi akan penularan COVID-19. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan BIN lewat rapid test ini dapat membantu para pegawai KPPN untuk memastikan kondisi kesehatan masing-masing pegawai.
"Sebagian dari kami harus bekerja di kantor. Tentu saja kehadiran pegawai-pegawai di kantor ini, di jalan perlu interaksi dengan masyarakat untuk berangkat kerja dari rumah ke kantor. Dan di kantor harus berinteraksi dengan teman-temannya ini mendorong kami untuk memastikan memiliki informasi dengan kesehatannya melalui kegiatan seperti ini," ucapnya.
Ludiro mengucapkan terima kasih kepada BIN atas bantuan penyelenggaraan rapid test diiringi swab test ini. Dia menyebut sebanyak 1.000 pegawai ditargetkan mengikuti kegiatan ini.
"Hari ini direncanakan kanwil dan 10 KPPN untuk 1.000 orang tes pada kesempatan hari ini. Tentu saja kami mengucapkan terima kasih atas kerja samanya kepada tim BIN yang membantu melaksanakan serta memfasilitasi kegiatan ini," katanya.
Sebelumnya, BIN juga sudah menggelar rapid test dan swab test massal di beberapa lokasi lain di Jabodetabek, Jawa Timur dan Jawa Barat.