Tina Toon Kritisi Wacana Nadiem Soal Pembelajaran Jarak Jauh Permanen
- Instagram/tinatoon101
VIVA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat dilanjutkan dan diberlakukan secara permanen, meski pandemi COVID-19 telah berakhir.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Tina Toon, melalui akun instagram pribadinya menganggap wacana yang disampaikan oleh Mendikbud itu mengejutkan dan meresahkan untuk orang tua murid.
"Memang baru wacana, tapi harus kita kritisi dan kawal jangan tiba-tiba nanti jadi kebijakan. Bagus si dari sekarang sudah ada warning dan sosialisasi supaya gak kaget kayak PPDB yang tiba-tiba zonasinya jadi banyakan umur, terus sudah jadi peraturan baru heboh nah (untuk) diganti lagi butuh waktu," tulis Tina pada instagram pribadinya, Senin, 6 Juli 2020.
Meski terlihat ideal dengan memberlakukan pembelajaran jarak jauh saat pandemi COVID-19. Namun, Tina menanggap masih banyak yang harus dievaluasi oleh Kemendikbud.
"Apakah semua anak bisa mampu menyiapkan gawai dan kuota, apakah anak benaran belajar?" sambungnya.
Baca juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Jemaah Haji 2020 Dilarang Sentuh Kabah
Salah satu permasalahan utama masyarakat adalah sisi ekonomi, Tina menganggap tidak semua keluarga mampu untuk membeli gawai dan kuota. Pembelajaran jarak jauh juga dianggap kurang, karena anak tidak bisa belajar disiplin, kerja kelompok, interaksi sosial, dan hal lainnya.
"Pertama dari sisi ekonomi, buat yang kaya mungkin tidak masalah, tapi untuk yang kurang mampu? Smartphone, kuota itu gak murah! Kemudian mau se-Indonesia dibeliin handphone dan kuota bulanan? Buat bansos aja kemarin kita morat-marit, kayaknya APBN APBD gak cukup deh.”
“Dari sisi sosial, anak sekolah bukan cuma belajar formal, tapi sisi informal, interaksi sosial, kedisiplinan, komunikasi, kerja tim, dan lain-lain. Dari sisi efektivitas, Guru gak bisa memastikan dia belajar atau tidak, tugasnya dibuat sendiri atau orang tua, terus pas kelas online materi dibaca atau tidak, pas ujian nyontek atau tidak," tulisnya.
Tina pun menilai pembelajaran jarak jauh bukan untuk jangka panjang. Sehingga yang harus dipikirkan saat ini adalah kapan memulai sekolah kembali dan menyusun protokol kesehatan, agar orang tua murid tidak khawatir anaknya terpapar COVID-19. Politisi PDIP ini pun berharap Nadiem bisa mengkaji ulang semua data.
"Berharap @nadiemmakarrim mas menteri mengkaji semua data dari seluruh Indonesia dan menerbitkan kebijakan yang ideal untuk mayoritas murid. Terus PPDB tolong dikaji ulang Dinas Pendidikan DKI Jakarta, contohnya harus dievaluasi karena tidak maksimal mengimplementasikan Permendikbud soal PPDB. Itu emak-emak pada pakai baju sekolah demo enggak kelar, kasihan banget karena anaknya pada depresi CC @putranababan74 Komisi X DPR RI @pdiperjuangan," tulisnya.