Kematian Anak akibat Covid-19 di RI Salah Satu Tertinggi di Dunia
- bbc
"Kesehatan anak kita tidak baik. Ada gizi buruk, pneumonia tinggi, diare, anemia, demam berdarah," ujar Aman.
Dalam paparannya dengan anggota DPR akhir Juni, Aman menjelaskan penyebab kematian nomor satu dan dua pada anak-anak Indonesia adalah pneumonia dan diare.
Ia menjabarkan pula prevalansi stunting di Indonesia yang berkisar di angka 30 persen juga kurang gizi dan malnutrisi parah sebesar 18 persen (data 2018).
"Kombinasi dua ini, ketika kelompok anak ini terinfeksi Covid, tentu daya tubuh mereka kurang baik. [Kalau] lebih parah, kalau terlambat tentu akan meninggal," ujarnya.
Faktor lain yang disebutkan Aman adalah keterlambatan pelayanan.
Dari data IDAI, sejumlah dokter tak dapat kesempatan cukup merawat anak-anak dengan Covid-19 itu.
"Ada yang tidak sampai 24 jam, tidak sampai 48 jam, tidak sampai 72 jam. Jadi ada keterlambatan mereka dirujuk," katanya.
Selain itu, Aman menyebutkan pengaruh ketidaksamarataan pelayanan di berbagai daerah yang memicu kematian anak dengan Covid.
Aman mengatakan dalam waktu dekat, pemerintah perlu menggencarkan penelusuran (tracing) kasus dan pengetesan pada anak.
"Pakai PCR, jangan pakai rapid tests. Tidak sempat kita menolong anak [dengan rapid tests]," ujarnya.
Setiap kasus kematian anak juga perlu dianalisis, kata Aman, karena ia mengestimasi masa pandemi Covid-19 masih akan berlangsung dalam waktu cukup lama.
Protokol kesehatan dan peningkatan gizi