VIDEO: Sidang Kasus Jiwasraya Tertunda, Rapid Test Terdakwa Reaktif

Sidang perkara asuransi Jiwasraya tertunda akibat terdakwa reaktif rapid test
Sumber :
  • youtube.com/tvOneNews/

VIVA – Proses persidangan lanjutan kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi pada PT asuransi Jiwasraya terhambat pandemi COVID-19. Sebuah hal yang berkaitan dengan protokol kesehatan, rupanya harus ditinjau dari agenda persidangan tersebut.

Wajah Sembap Paula Verhoeven Usai Sidang Cerai, Bungkam Saat Ditanya Wartawan

Sidang terpaksa dibatalkan setelah rapid test terdakwa mantan Dirut Jiwasraya, Hendrisman Rahim menunjukkan hasil reaktif.

Seharusnya kemarin, Rabu 1 Juli 2020 sidang dimulai pukul 10 pagi dengan agenda pemeriksaan saksi dengan dibagi dua ruang.

Usul Hadirkan Tom Lembong di Praperadilan, Jaksa: Kami Masih Nunggu Kajian dan Telaah Penyidik

Baca juga: Indihome dan Universitasnya Panen Komplain, Ada Apa dengan Telkom?

Namun, sidang terpaksa ditunda Senin mendatang setelah beredar informasi adanya salah satu terdakwa Jiwasraya reaktif setelah dilakukan rapid test.

Jessica Wongso Walk Out di Sidang PK karena Jaksa Bawa Ahli: Ini Panggung Kami

Kepala Humas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Bambang Nurcahyono membenarkan informasi tersebut.

Sesuai standar protokol kesehatan ruang sidang yang ramai dikunjungi setelahnya akan disemprot dengan disinfektan agar bebas dari sebaran virus COVID-19.

Baca juga: Pemerintah China Ngotot Flu Babi Baru Tak Bakal Jadi Pandemi

"Jadi setelah saya berkoordinasi dengan yang mulia bapak Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, bahwa benar salah satu terdakwa dari perkara asuransi Jiwasraya itu terindikasi reaktif tapi dalam rapid test," ungkap Bambang Nurcahyono yang dirilis program Kabar Khusus tvOne, Kamis 2 Juli 2020.

Setelah diketahui salah satu terdakwa Jiwasraya reaktif indikasi virus corona, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengintruksikan kepada yang reaktif untuk dilakukan swab test.

Baca juga: Viral, Meme Keluhan Pelanggan Indihome yang Bikin Ngakak

Hal itu dimaksudkan untuk memastikan statusnya, apabila nanti hasilnya positif maka yang bersangkutan akan diobati.

Tak hanya itu, nantinya semua yang terlibat dalam persidangan tersebut juga akan dilakukan rapid test, guna mengantisipasi terjadinya penyebaran lebih meluas lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya