Terawan Diomeli Jokowi, Segera Cairkan Insentif Tenaga Medis

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto saat rapat di Istana Negara.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan evaluasi percepatan penanganan pandemi COVID-19 dalam rapat terbatas di Istana Negara yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden pada Senin, 29 Juni 2020. Menurut dia, insentif untuk tenaga medis harus segera dicairkan.

”Pembayaran pelayanan kesehatan untuk COVID-19 dipercepat pencairannya. Jangan sampai ada keluhan,” kata Jokowi.

Menurut dia, prosedur di Kementerian Kesehatan harus betul-betul bisa dipotong dan apabila Peraturan Menteri Kesehatan terlalu berbelit-belit itu harus segera disederhanakan sehingga jangan sampai bertele-tele.

“Pembayaran klaim rumah sakit bisa secepatnya, insentif tenaga medis secepatnya, insentif petugas lab secepatnya. Kita nunggu apa lagi, anggarannya sudah ada,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi marah-marah dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020. Menurut dia, bidang kesehatan dianggarkan Rp 75 triliun tapi baru keluar 1,53 persen. Untuk itu, Presiden Jokowi memerintahkan segera dikeluarkan.

“Uang beredar ke masyarakat ke rem kesitu semua, segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi. Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, tenaga medis segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan, segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp 70 triliun,” katanya.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Di samping itu, Presiden Jokowi menyebut situasi saat sekarang saat terjadi pandemi sudah semestinya diatasi dengan langkah-langkah yang luar biasa atauextraordinary. Jokowi bahkan mengultimatum akan reshuffle kabinet, bila itu dibutuhkan.

“Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ujarnya.

Ini Pentingnya Kedokteran Nuklir dalam Diagnosis dan Pengobatan Kanker di Indonesia

Baca juga: Jokowi Ancam Reshuffle, Fadli Zon: Perlu Kabinet Krisis, Bukan Pesta

Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi (sumber: Tim Media Prabowo)

Bertemu PM India Narendra Modi, Prabowo Cerita RI Kekurangan Tenaga Medis

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama dengan India di bidang kesehatan dan pendidikan.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024