Mal di Jakarta Dikabarkan Sampai Berjamur, Cek Faktanya

Ilustrasi tenant di pusat perbelanjaan atau mal.
Sumber :
  • Real Estate Weekly

VIVA – Pascamulai diizinkannya mal dan pusat perbelanjaan di wilayah DKI Jakarta sejak 5 Juni 2020 lalu, sejumlah penyesuaian terus dilakukan para pelaku usaha. Masih belum pulihnya daya beli masyarakat, rupanya bukan satu-satunya tantangan yang harus dihadapi.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Pasalnya, belum lama ini beredar informasi di tengah masyarakat bahwa ada kondisi mal yang berjamur setelah ditutup sepanjang masa karantina wilayah beberapa waktu lalu.

Menanggapi kabar tersebut, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DKI Jakarta, Ellen Hidayat memberikan penjelasan terkait hal itu.

Menlu Retno Ingatkan Kekerasan dan Agresi Israel Tak Boleh Jadi "New Normal"

Baca juga: VIDEO: Polda Metro Jaya Dianugerahi Penghargaan dari FBI

“Untuk diketahui, itu (informasi mal berjamur) tidak terjadi di Indonesia, itu terjadi di negara tetangga kita. Sudah kita lakukan pengecekan. Nah untuk diketahui, selama tutup pusat belanja selama tiga bulan, sebenarnya semua pusat belanja itu mengijznkan tenant-nya (penyewa) untuk datang melakukan bersih-bersih, jadi rutin dilakukan bersih-bersih,” ungkap Ellen dalam keterangan persnya di Graha BNPB, Jakarta, Jumat 29 Juni 2020.

Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Masih Ada Potensi Muncul Varian Baru

Lebih lanjut, Ellen menjawab keresahan masyarakat mengenai kondisi makanan dan peralatan yang digunakan di tenant makanan.

“Pada saat tutup, kami tidak mengizinkan adanya bahan baku makanan yang tertinggal karena itu nanti akan mengeluarkan bau dan lain sebagainya. Jadi, semua itu sudah dikembalikan ke tempatnya. Mereka mudah melakukan pembersihan kemudian membawa produk-produk baru,” jelas yang dilansir situs resmi covid19.go.id.

Baca juga: Trik Awasi Tagihan Listrik, PLN Beri Tutorial Catat Meter Mandiri

“Semua resto sudah meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan juga higienitasnya. Mereka kadang-kadang menggunakan buku menu sudah tidak dipegang, tidak disentuh. Jadi menggunakan aplikasi dan juga menggunakan QR code,” ujar Ellen saat menjawab keresahan masyarakat mengenai peralatan tenant.

Ellen menutup dialog dengan menegaskan bahwa tidak ada batasan umur pengunjung mall dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam berkunjung.

“Jadi untuk DKI Jakarta, tidak ada batasan umur baik yang berusia atau yang 5 tahun ke bawah tidak boleh ke mal itu tidak ada. Jadi semua boleh ke mal karena kami yakin bahwa semua keluarga tahu cara untuk merawat kesehatan dan juga keamanan masing-masing di samping pusat belanja selalu menyediakan juga protokol kesehatannya,” kata dia.

Baca juga: Bawa Jokowi Kunjungan Kerja, Kapasitas Pesawat Kepresidenan Dipangkas

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya