#IndonesiaSiapPeoplePower Trending, Amien Rais: Makar Ideologi Negara!

Amien Rais
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ridho Permana

VIVA – Meski pemerintah telah menegaskan agar DPR RI menunda pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), tetap saja RUU ini menjadi polemik yang cukup panas. RUU HIP telah dianggap mendegradasikan harkat dan martabat Pancasila, serta disebut sebagai upaya untuk melegalkan paham komunisme di Indonesia.

#IndonesiaSiapPeoplePower pun trending di media sosial Twitter pada Selasa 23 Juni 2020. Tagar ini turut mendukung gerakan aksi yang dilakukan oleh beberapa organisasi masyarakat. 

Dengan tajuk 'Aksi Selamatkan NKRI & Pancasila dari Komunisme' beberapa ormas yang akan melakukan aksi di antaranya GNPF Ulama, Persaudaraan Alumni 212 (PA212), dan Front Pembela Islam (FPI). 

Dalam poster yang tersebar ormas akan melakukan aksinya di depan gedung DPR/MPR pada Rabu, 24 Juni 2020 pukul 13.00 WIB untuk meminta agar RUU HIP dicabut dan dibatalkan dari Prolegnas. 

"Jika kritik & saran sdh tdk d gubris. Maka solusi terbaik adalah Revolusi!" tulis @Asrafatullah.

"Persiapkan jiwa dan patriot untuk NKRI. Aksi selamatkan NKRI & Pancasila dari komunisme," tulis @ad3179.

Pakar Khawatir Jika Presiden Kembali Dipilih MPR Bisa Melahirkan Pemimpin Tiran

"RUU Haluan Ideologi Pancasila Tindakan Menyebarkan Atau Mengembangkan Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme Dengan Maksud Mengubah/Mengganti Pancasila Sebagai Dasar Negara. Usut Tuntas & Proses Hukum Elite Politik & Partai Pengusul RUU HIP!" tulis @MDevi_RI2O522d.

Isu Presiden Dipilih Lagi oleh MPR, Demokrat: Bagi Kami Itu Penyimpangan

Sementara itu, Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais bersuara di akun Twitternya. Ia menulis kalimat soal makar.

"Makar ideologi negara!," tulis Amien di akun Twitternya @Amien__Rais dilansir VIVA, Rabu 24 Juni 2020.

Demokrat Bilang Usulan Amien Rais Agar Presiden Kembali Dipilih MPR Turunkan Kualitas Demokrasi

Sebelumnya Amien juga ngetweet soal RUU HIP yang tengah ramai dibahas. “Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila adalah bentuk kudeta ideologi bangsa?,” katanya.

Beragam komentar pun muncul, ada yang bependapat bahwa yang mau makar ditangkap. "Harus nya yg mau makar di tangkap," tulis @Indraufo1.

Betul pak, seandainya mau bicara Eka Sila, maka Ketuhanan Yang Maha Esa yg paling kompeten, amanah pasal 29 UUD 1945, Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama menjiwai sila2 lainnya. @Hilmi28 @irwank2k2 @jokoedy6 @saididu @Susan23449072 @Official_PAN,” tulis pemilik akun @IbrahimArsyad16.

"Hak rakyat sdh di kerangkeng krn DPR sdh satu gerbong dg penguasa. Sejarah telah mencatat bila rakyat sdh kecewa dan sakit hati akan muncul DPR JALANAN," tulis warganet lainnya dengan akun @kusdedi_deddy.

Sebelumnya, beberapa politisi dan tokoh masyarakat juga menolak RUU HIP di antaranya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tidak perlu dilanjutkan pembahasannya. Karena menurut dia, saat ini kondisi negara lagi sulit dan RUU tersebut juga tidak punya urgensi sama sekali.

Selain itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas juga menilai RUU HIP ini mengandung pikiran-pikiran yang sekularistik dan atheistik. Dengan demikian, tidak ada pilihan umat Islam harus tolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.

"Dan kalau mereka tetap memaksakan itu maka risikonya kita akan tanggung bersama. Dan saya rasa umat Islam siap untuk menghadapi," kata Anwar Abbas.

MUI mewanti-wanti, dan ia juga mengatakan sudah meminta tolong kepada kepada Wakil Presiden Kiai Haji Ma’ruf Amin untuk mengingatkan pemerintah, dan Dewan Perwakilan Rakyat tentang hal ini.

Baca juga: Korea Selatan Diterpa Gelombang Kedua Pandemi COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya